Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator - Tenaga Pendidik

Mengungkapkan Keresahan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Dunia Perdukunan dalam Sudut Pandang Logika dan Akal Sehat

30 Januari 2023   11:49 Diperbarui: 30 Januari 2023   12:42 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peralatan Dukun(pexels.com/Abet Llacer)

Dukun adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang dianggap memiliki kemampuan spiritual atau supernatural, dan sering dianggap sebagai pemimpin atau pelaku ritual keagamaan atau tradisional. 

Dukun dapat ditemukan dalam berbagai budaya dan tradisi, dan sering dianggap sebagai pemimpin spiritual atau pemberi nasihat dalam masalah keagamaan, kesehatan, atau masalah pribadi lainnya. Namun, di beberapa negara, dukun dianggap sebagai praktik ilegal atau dilarang oleh pemerintah.

Sejarah Dukun di Indonesia

Sejarah dukun di Indonesia sangat panjang dan kompleks, karena beragam budaya dan tradisi yang ada di negara ini. Namun, dapat dikatakan bahwa dukun di Indonesia telah ada sejak zaman pra-Islam dan berkembang seiring dengan perkembangan keagamaan yang ada di negara ini.

Dukun di Indonesia dahulu dianggap sebagai pemimpin spiritual masyarakat dan sering dihubungkan dengan kepercayaan animisme, yang menganggap bahwa alam dan benda-benda di dalamnya memiliki roh atau semangat. Dukun dianggap mampu berinteraksi dengan roh-roh tersebut dan memberikan nasihat atau bantuan dalam masalah keagamaan, kesehatan, atau masalah pribadi lainnya.

Setelah kemunculan agama Hindu dan Buddhisme, dukun di Indonesia juga dihubungkan dengan kepercayaan dan ritual-ritual dari agama-agama tersebut. Namun, setelah kemunculan agama Islam, dukun di Indonesia mulai dianggap sebagai praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama tersebut dan sering dilarang oleh pemerintah. Namun, dukun tetap ada dan berkembang di masyarakat, dengan berbagai bentuk dan praktik yang berbeda-beda.

Seiring dengan perkembangan zaman, dukun di Indonesia juga mengalami perubahan dan evolusi. Beberapa dukun berubah menjadi dukun modern yang menawarkan layanan-layanan seperti pengobatan alternatif, konsultasi, dan bimbingan spiritual. Namun, masih ada juga dukun yang tetap memegang teguh tradisi lama dan dianggap sebagai praktik yang tidak sesuai dengan ajaran agama atau dianggap sebagai praktik ilegal oleh pemerintah.

Teman-teman yang ingin mendatangi dukun coba perhatikan ini baik-baik. Mengapa demikian?

Karena dukun itu adalah profesi yang penuh sekali dengan sisi-sisi negatif, yang mungkin bisa kita anggap sisi positifnya yaitu pelestarian budaya bangsa.  Tapi yang sering kita dengar dari dunia perdukunan ini, dari kasus yang sudah terungkap di media maupun kasus yang belum terungkap, yaitu kasus-kasus yang di luar nalar seperti pembunuhan, pencabulan dan sebagainya. 

Biasanya pembunuhan di luar dari perdukunan yaitu pembunuhan yang menggunakan nalar karena banyak dari itu yang terencana. Tapi kalau misalnya pembunuhan yang dikaitkan dengan perdukunan atau spiritual atau yang semacam itu, itu adalah pembunuhan di luar nalar. Mengapa bisa di luar nalar?

Bayangkan pembunuhan itu dilakukan pada keluarganya sendiri, bahkan dalam kasus Pak Wowon ini membunuh atau berusaha meracuni anak yang masih berusia 5 tahun. Ini sudah termasuk tindakan di luar nalar yah! di tambah di luar nalarnya lagi itu dilakukan dengan alasan orang itu tidak disukai atau ada sesuatu yang tidak membuatnya puas dan lain sebagainya. (Sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun