Mohon tunggu...
Noeradji Prabowo
Noeradji Prabowo Mohon Tunggu... Freelance

Noeradji Prabowo, nama yang penuh kebijaksanaan, Mantan konsultan senior yang penuh dengan keunggulan, Di PQM Consultants, ia memimpin jalan, Dalam pelatihan, bimbingan, siang dan malam. Sekarang bekerja lepas, perjalanannya luas, Dengan setiap proyek, tugas baru diberikan, Noeradji, dengan wawasan dan keanggunan, Cahaya penuntun di setiap tempat. Melalui strategi dan rencana yang begitu tajam, Di setiap bidang dan setiap adegan, Namanya bertahan, tanda yang begitu terang, Noeradji Prabowo, mercusuar cahaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matrik Integritas - konsistensi antara ucapan dengan tindakan

6 April 2025   14:09 Diperbarui: 6 April 2025   14:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://bit.ly/4iX0Mdh 

Untuk menyederhanakan kompleksitas dan membantu pengambilan keputusan yang lebih sistematis dan objektif, salah satu alat bantunya adalah matrik. Matrik diterjemahkan sebagai lingkungan atau situasi terkendali di mana orang berperilaku sesuai dengan peran yang telah ditentukan sebelumnya .

Ada berbagai macam bentuk matrik tergantung pada tujuan utama penggunaannya

  • Meningkatkan kesadaran diri dan hubungan antar individu, matrik Johari Window
  • Menjelaskan peran dan tanggung jawab dalam tim/proyek, matrik RACI
  • Manajemen waktu berdasarkan urgensi dan kepentingan, matrik Eisenhower
  • Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, matrik SWOT
  • Menganalisis portofolio produk dalam bisnis, matrik BCG
  • Klasifikasi fitur produk berdasarkan kepuasan dan ekspektasi pelanggan, matrik Kano Model

Dalam buku The Communication Book: 44 Ideas for Better Conversations Every Day, tulisan Mikael Krogerus, Roman Tschappeler dan Jenny Piening, dijelaskan matrik yang membantu untuk untuk membandingkan "apa yang dikatakan - preach" vs "apa yang dilakukan - practise". (lihat gambar di atas) -matrik ini memang belum popular dan tanpa nama- Nama yang bisa diusulkan adalah matrik Integritas (?) - sejauh mana ucapan konsisten dengan tindakan.

Penjelasan dari matrik ini dalam menilai perilaku seseorang sehari-hari adalah sebagai berikut

  • Practise Wine -- Preach Wine

Pemimpin Hedonis dan Penyalahgunaan Kekuasaan (contoh Caligula -lahir sebagai Gaius Julius Caesar Augustus Germanicus, 31 Agustus 12 M -- 24 Januari 41 M-: dikenal sebagai pemimpin yang lalim dan eksentrik, sering dikaitkan dengan tindakan tidak rasional dan sewenang-wenang. 

Menggambarkan pemimpin atau individu yang secara terang-terangan menganut dan menjalankan gaya hidup ekstrem, mewah, atau tidak bermoral, tanpa kepura-puraan atau rasa bersalah.

  • Practise Water -- Preach Wine

Pemimpin yang Berpura-pura Kuat -- Terlihat keras atau tegas, tetapi sebenarnya ragu-ragu dan berhati-hati.

Kemunafikan Tersembunyi -- ini lebih seperti berpura-pura ekstrim tetapi sebenarnya tidak seperti itu.

 

  • Practise Wine -- Preach Water

Mengacu pada ketidakkonsistenan antara perkataan dan tindakan, sering kali dalam konteks kepemimpinan atau komunikasi publik (contoh Trump: pemimpin yang dikenal karena retorika kuat tetapi tindakannya sering bertentangan dengan kata-katanya.)

Kemunafikan dalam Kepemimpinan -- Pemimpin yang mengajarkan aturan ketat kepada orang lain tetapi tidak mengikutinya sendiri.

  • Practise Water -- Preach Water

Menggambarkan konsistensi antara perkataan dan tindakan, yang merupakan ciri khas kepemimpinan Mahatma Gandhi.

Mengajarkan kebaikan dan benar-benar menerapkannya dalam kehidupan.

Orang akan lebih percaya dan menghormati pemimpin atau individu yang benar-benar mempraktikkan apa yang mereka ajarkan.

 Silahkan matrik integritas ini Anda coba, untuk menilai diri-sendiri ada di posisi mana, atau mengenali boss Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun