Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebuah Pengalaman Tentang Memori Bersama Penyandang Autisme

10 Maret 2023   17:11 Diperbarui: 11 Maret 2023   01:01 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kadang-kadang saya malah berpikir bahwa kesulitan ingatan yang sering kita alami dilihat sebagai kemalasan atau dianggap karena sebenarnya memang tidak ada ketertarikan  atau malah tidak berkonsentrasi. Padahal sebenarnya terjadi hanya karena sedang benar-benar bergumul dengan ingatan yang bekerja. 

Ini diperparah oleh fakta bahwa ternyata sebagian dari kita memang memiliki ingatan jangka panjang yang kuat dan hal-hal yang diminati yang sepertinya secara otomatis menempel di ingatan. 

Dalam hal memori jangka panjang, kadang-kadang siswa penyandang autisme menggambarkan bagaimana mereka mengalami cuplikan-cuplikan ingatan tertentu yang semuanya menghubungkan diri mereka sendiri. 

Tak heran mereka akan memahami dan mengenali orang-orang yang telah lama tidak bertemu. Sekali kita mengakses satu memori terkadang hal ini dapat membantu kita memicu banyak memori yang berbeda.

Ketika saya mengalami ingatan, saya dapat mengingat kenangan yang sangat spesifik di masa kecil saya dengan detail sensorik yang luar biasa. 

Berbeda dengan siswa penyandang autisme lain mungkin mengalami kesulitan terkait ingatan jangka panjang dan tidak mengingat apa pun sejak lama. 

Penyandang autisme terkadang menjelaskan bagaimana ingatan mereka berbeda dengan orang neurotipikal. Misalnya, kita mungkin memiliki ingatan yang dipicu oleh satu kata, bahkan jika satu kata itu tidak relevan dengan sisa percakapan atau situasi. Seperti pernah pada suatu masa, siswa penyandang autisme di kelas saya bernama Caca, takut sekali dengan balon. 

Setelah mengalami observasi dan konseling untuk menghilangkan rasa takutnya terhadap balon, maka hanya dengan satu kata "balon", ia akan mengulang-ngulang pembicaraan tentang balon dimana saat itu ia merasa takut dengan balon sambal terus tertawa riang.

Orang autis terkadang menggunakan ingatan jangka panjang kita yang kuat untuk menutupi kesulitan yang kita alami, akibat menjadi autis. Hal ini dapat menyebabkan kita tidak dianggap autis. Misalnya, orang autis mungkin menghafal skrip untuk digunakan dalam situasi sosial untuk mengurangi kesulitan yang mungkin kita alami dalam memberikan tanggapan langsung terhadap pertanyaan. 

Demikian pula, kita mungkin menghafal aturan sosial untuk diikuti. So masih meragukan memori kita dan mereka? Ukir selalu bersama siswa penyandang autis hal-hal baik dengannya, agar ingatan mereka terhadap kita tetap manis yaa. 

Yuk sharing lebih bersama tentang hal ini di kolom respond yaa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun