Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Secuil Kisah Berhaji Saat Remaja

8 Oktober 2020   21:13 Diperbarui: 8 Oktober 2020   21:19 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berhaji saat remaja. Dari kiri ke kanan: Aku, Aa Gym, Bapak, Ibu, dan Teh Nini. | Foto: dokumentasi pribadi.

“Nodi, kalau Ibu ajak naik haji, kamu mau, kan?”

Mataku menyipit. “Maaf, Bu? Haji?”

“Iya. Pergi haji,” bisik Ibu. “Supaya ada yang jagain Bapak selama di Tanah Suci.”

Aku tercengung. Tubuhku roboh ke pelukan sofa. Aku sadar, ini permintaan yang tidak bisa kutolak dan mesti kusanggupi. Tapi…

“Kalau bukan kamu,” lanjut Ibu tanpa menunggu jawabanku, “siapa yang akan mendorong kursi roda Bapak saat bertawaf nanti?”

***

Andai permintaan Ibu diajukan kepadaku sekarang juga, sudah pasti aku tidak akan berpikir dua kali. Hanya saja, seruan Ibu untuk pergi berhaji dialamatkan kepadaku empat belas tahun lalu. Ketika aku masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Masih remaja. Teenager, istilah kerennya.

Bukan apa-apa. Jangankan mencari uang untuk mengisi saldo tabungan haji, lulus sekolah saja belum. Apalagi, ujian kelulusan sudah di depan mata. Mendapat amanat berhaji sejak remaja, terlebih dari orangtua sendiri, bukanlah perkara biasa.

Apa boleh buat. Skenario Tuhan seringkali tak terduga. Kalau sudah berkehendak, siapa pula yang bisa menolak panggilan-Nya?

Berhaji saat remaja. Dari kiri ke kanan: Aku, Aa Gym, Bapak, Ibu, dan Teh Nini. | Foto: dokumentasi pribadi.
Berhaji saat remaja. Dari kiri ke kanan: Aku, Aa Gym, Bapak, Ibu, dan Teh Nini. | Foto: dokumentasi pribadi.
Aku terbilang beruntung bisa menunaikan rukun Islam yang kelima saat remaja. Aku ingat, saat berpamitan, teman-teman di sekolah bertanya-tanya atas keputusan yang kuambil. Mereka penasaran, apa yang membuatku bersedia menunaikan ibadah haji sejak dini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun