Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tolak Angin, Senjata Andalan dalam Perjalanan

9 Agustus 2018   03:05 Diperbarui: 9 Agustus 2018   12:56 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan jadi menyenangkan bersama Tolak Angin dari SidoMuncul. | Sumber gambar : dokumentasi pribadi (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)

Alih-alih tambah ringan, keesokan hari tugas malah semakin menantang. Saya diajak belajar mengetahui proses pemindahan batubara (hauling) dari lokasi tambang hingga pemuatan ke kapal laut. Nah, batubara yang siap dipasarkan, diangkut dengan menggunakan kapal tongkang menyusuri sungai Barito menuju pelabuhan terapung lepas pantai selatan di Taboneo.

Sungai Barito memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial warga Kalimantan. Sungai terpanjang di nusantara ini umum difungsikan sebagai jalur transportasi barang dan orang yang cukup efisien. Setiap harinya, ratusan kapal tongkang bermuatan batubara dan kelapa sawit siap ekspor, melintasi sungai berwarna coklat sepanjang lebih dari 900 kilometer ini.

Moda transportasi yang Saya tumpangi kembali berubah. Dari pesawat udara, mobil, dan kini giliran perahu cepat (speedboat). Ada alasan mengapa perahu yang Saya tumpangi dinamakan perahu cepat. Di bagian belakang perahu tersebut dipasangi mesin ganda, masing-masing berdaya 200 Paard Kracht (PK).

Perahu dengan kapasitas maksimum 15 orang tersebut sanggup membelah aliran sungai Barito, dan mengantarkan Saya kembali ke Banjarmasin dengan waktu 2,5 jam saja. Dua kali lebih cepat dibandingkan dengan perjalanan darat! Jika dilanjutkan ke pelabuhan terapung lepas pantai di Taboneo, maka waktunya ditambah 1,5 jam lagi.

Derasnya hempasan aliran sungai Barito bertempur dengan cepatnya laju perahu membuat Saya harus terombang-ambing selama perjalanan. Tidak ingin perut ikutan terombang-ambing dan muntah-muntah selama perjalanan, dengan cepat Saya mengocok satu sachet Tolak Angin Cair + Madu dan segera meminumnya hingga habis.

Atasi perut mual saat menerjang gelombang. | Sumber gambar : dokumentasi pribadi (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Atasi perut mual saat menerjang gelombang. | Sumber gambar : dokumentasi pribadi (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Tolak Angin telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang, sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain mengatasi masuk angin, Tolak Angin juga berkhasiat mencegah dan mengatasi perut mual dan muntah-muntah akibat mabuk perjalanan.

Apalagi dalam perjalanan ekstrem seperti ini, Tolak Angin mutlak diperlukan sebagai senjata andalan yang tidak bisa ditinggalkan. Berkat Tolak Angin Cair + Madu, Saya bisa melewati ganasnya sungai Barito dengan nyaman bebas mabuk perjalanan, hingga menuju pelabuhan terapung laut lepas di Taboneo.

Gelombang hempasan akhirnya berkurang setelah sampai di laut lepas Taboneo. Kapal-kapal besar (vessel) dari berbagai negara telah menancapkan jangkar ke dasar lautan. Sabar menunggu proses pemindahan batubara dengan menggunakan alat pengeruk mekanis, hingga palkanya terisi penuh. Dibutuhkan waktu selama 3-4 hari untuk memindahkan muatan batubara dari kapal tongkang ke vessel.

Dengan beralihnya muatan batubara ke vessel, maka saat itulah secara akuntansi penjualan diakui oleh perusahaan batubara. Dicatat sebagai nilai ekspor Indonesia dan menghasilkan devisa bagi bangsa dan negara. Berakhir pula cerita perjalanan Saya belajar proses bisnis batubara.

Perjalanan jadi menyenangkan bersama Tolak Angin dari SidoMuncul. | Sumber gambar : dokumentasi pribadi (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Perjalanan jadi menyenangkan bersama Tolak Angin dari SidoMuncul. | Sumber gambar : dokumentasi pribadi (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis)
Akhir kata, perjalanan menimba ilmu bisnis batubara di Kalimantan merupakan hal baru yang bermanfaat bagi pekerjaan Saya. Tidak mudah dan sangat menantang, namun tetap menyenangkan berkat minum Tolak Angin dari SidoMuncul. Bebas masuk angin, cegah gatal tenggorokan, daya tahan tubuh terjaga, anti pusing dan mual, serta yang terpenting terhindar dari mabuk perjalanan. Tidak hanya di darat, namun juga di laut maupun udara.

Tolak Angin, memang lebih dari sekedar atasi masuk angin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun