Mohon tunggu...
Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Mohon Tunggu... Penulis - Blogger | Author | Analyst

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bijak Bertransaksi Non Tunai dengan Mengenali Risiko Kejahatan Kartu

24 Juni 2017   02:13 Diperbarui: 26 Juni 2017   20:48 3720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lost and Stolen Card | Sumber Ilustrasi : chinadaily.com.cn

Seperti yang sudah diulas, data kartu Anda akan tersimpan dalam pita magnetic berwarna hitam yang berada di bagian belakang kartu. Pelaku kejahatan bermodal mesin gesek pembaca kartu (skimmer) dengan sangat mudah akan memperoleh data di kartu Anda apabila kartu berpindah tangan. Bagi pelaku kejahatan, data ini kemudian akan digunakan untuk membuat kartu baru ataupun berbelanja secara on-line.

Skimming | Sumber Ilustrasi : criminalelement.com
Skimming | Sumber Ilustrasi : criminalelement.com
Celakanya, alat skimmer bukanlah hal yang sulit untuk didapatkan. Skimmer dapat dengan mudah dibeli di berbagai situs belanja on-line dengan harga yang terjangkau. Tidak percaya? Ketik saja "buy skimmer device" di Google, maka Anda akan menemukan berbagai situs belanja on-line yang menjual skimmer. Yang lebih mengkhawatirkan, dewasa ini banyak pelaku kejahatan yang memasang alat skimmer di mesin ATM.

Untuk memitigasi risiko skimming, Anda dianjurkan senantiasa menjaga baik-baik kartu Anda. Jangan sampai berpindah tangan, termasuk kepada pramusaji ketika Anda membayar makanan di sebuah restoran. Bawalah kartu Anda ke kasir secara mandiri untuk menghindari risiko skimming. Selain itu, senantiasa waspada dan perhatikan bentuk mesin ATM ketika Anda memasukkan kartu di mesin ATM. Segera pindah lokasi apabila Anda menemukan alat asing di mesin ATM yang mungkin saja merupakan sebuah skimmer.

Phising (Menipu dengan Rayuan Elektronis)

Senang berbelanja on-line? Pernah mendapat e-mail yang menawarkan produk favorit dengan harga murah? Hati-hati, karena risiko phising sedang mengintai Anda.

Pelaku kejahatan bermodus phising biasanya akan memperhatikan kebiasaan dan hobi Anda. Contohnya Anda senang berbelanja produk kecantikan melalui on-line shop, maka pelaku kejahatan akan mengirimkan e-mail kepada Anda yang menawarkan barang favorit Anda berharga miring dengan menyertakan tautan palsu. Begitu Anda terpancing dan masuk ke dalam tautan tersebut, Anda akan diminta data penting seperti password e-mail / sosial media, data kartu kredit, dan data-data lainnya. Pelaku kejahatan akan menggunakan data Anda untuk melakukan kejahatan seperti menggandakan kartu, berbelanja on-line dengan menggunakan data Anda, hingga mengakses ke internet banking Anda.

Phising | Sumber Ilustrasi : blogs.masterweb.com
Phising | Sumber Ilustrasi : blogs.masterweb.com
Untuk memitigasi risiko phising, Anda dianjurkan untuk meningkatkan ketelitian dalam membuka dan membaca e-mail. Bagi Anda yang senang berbelanja on-line, pastikan berbelanja hanya di situs belanja on-line yang kredibel dan terpercaya. Jagalah data-data penting dan jangan mudah memberikannya kepada siapapun terutama melalui internet.

Social Engineering (Manipulasi Psikologis)

Contoh sederhana dari modus social engineering adalah kasus SMS "papa minta pulsa" atau "uangnya ditransfer ke rekening ini saja". Pelaku kejahatan akan menggunakan trik psikologis untuk mendapatkan celah dalam menguak data rahasia Anda ataupun "menghipnotis" Anda untuk melakukan transaksi.

Social Engineering | Sumber Ilsutrasi : smartfile.com
Social Engineering | Sumber Ilsutrasi : smartfile.com
Selain contoh di atas, modus ini banyak variannya. Pernah mendapat telepon dari orang yang mengaku agen asuransi / petugas bank yang menginformasikan bahwa Anda mendapatkan hadiah? Ujung-ujungnya Anda akan dimanipulasi dan diminta untuk mentransfer sejumlah dana ke rekening pelaku kejahatan melalui ATM.

Bagi Anda yang sedang menjual barang di situs belanja on-line, waspadalah karena pelaku kejahatan social engineering sangat suka hal seperti ini. Mereka akan berpura-pura sebagai pembeli dan mengatakan bahwa telah mentransfer uang ke rekening Anda dan memancing Anda pergi ke mesin ATM untuk mengecek saldo. Setelah Anda berada di mesin ATM, Anda akan dimanipulasi untuk mentransfer dana kepada pelaku kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun