Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Minimalis: Menyoal Fungsi dan Esensi Bukan Soal Gengsi

2 November 2022   09:00 Diperbarui: 2 November 2022   10:12 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artikel / Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Mereka menikmati hidup yang apa adanya. Mengolah sesuatu yang biasa  dibuang, menjadi sesuatu yang lebih berguna menjadi kebiasaan. Dikatakan bahwa sampai pada tahap itu sangat tidak mudah. Cemooh, hinaan, ejekan, bahkan dibuang dari komunitas dirasakan mereka! Pada saat itu walau mereka benar pun tetap akan dikatakan salah, karena status sosial mereka yang tidak dipandang.

Kondisi itu akhirnya mengubah. Dorongan hidup membuat kreativitas lebih meningkat. Konsep eco-enzym, pupuk organik, komposter, dan lain sebagainya, dijadikan sebagai pembuka pemahaman akan perubahan. Hidup mereka benar-benar lebih dari sekadar roman picisan. Saya melihat kebahagiaan di raut wajah mereka yang tampak apa adanya - gak dibuat-buat, hepi beneran. 

Bahkan mereka memberikan edukasi untuk orang-orang sekitarnya. Mereka bilang, "... ini saya dimusuhin sama si A, si B, karena sok-sok an memberikan penyuluhan mengenai gaya hidup sederhana yang ramah lingkungan dan senada dengan frugal living, tapi itu sebuah risiko. Bahwa apa yang saya ajarkan justru akan memberikan efek baik bagi kehidupan mereka kelak. Biarlah mereka membenci saya sekarang. Pemaksaan justru akan membuat friksi dan tentu tidak akan berhasil mengubah."

Mereka nampaknya sudah tidak terpengaruh oleh penilaian semu orang lain. Mereka sempat bilang, kapan aja kami 'pulang' - kami siap. Saya melihat 'zero kemelakatan' terhadap dunia - tapi mereka mengupayakan yang terbaik selagi masih ada di dunia, berdampak untuk orang lain melalui laku hidup mereka.

Makan secukupnya, istirahat secukupnya, bermain secukupnya, beribadah secukupnya, ngegibah juga secukupnya - bermanfaat bagi orang lain. Ah, kalian keren sangat.

Berharap bisa mengikuti jejak dan teladan kalian, walaupun gak mudah - bukti bahwa fungsi serta esensi lebih penting dari gengsi.

Dedicated to 'you all'- karena kalian teladan.

Salatiga, November 2, 2022

Ref : satu, dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun