Dalam buku ini, saya mendapati sebuah kenyataan yang nampaknya seirama dengan artikel ini.
Leony menuliskan curahan hati serta pengalaman kehidupannya melalui diksi-diksi indah dalam bahasa Inggris. Selain kelegaan, terjadi juga tahapan proses kesembuhan (healing). Karyanya ini bisa menjadi berkat bagi pembaca yang memiliki kesamaan pengalaman.
Nyata, bahwa dengan mengolah rasa dalam diri, ternyata bisa mengubah rasa menjadi suka. Mengubah penat menjadi berkat.
Saat kita mengalami proses kehidupan, layaknya naik roller-coaster, tentu tak hanya suka saja yang kita kecap. Acapkali justru duka yang seringkali singgah dan harus kita telan.
Duka yang seringkali singgah justru nampaknya terus-menerus mendekat, sehingga secara pelahan namun pasti, membuat penat mental menghampiri, bahkan bersarang menciptakan luka akut.
Mengolah rasa itu menjadi sebuah tulisan yang memberkati, menjadi sebuah alternatif jitu bagi penulis yang berakhir berkat bagi pembaca.
Mekanisme kunci dan anak kunci menjadi terlihat sangat jelas disini.
Bagi mereka, sang penulis, tentu belum bisa melihat pelangi di awal duka itu muncul. Namun pelahan ketika mampu mengolah rasa kembali dan mengupayakan menjadi sebuah tulisan yang memberkati, pelangi itu secara tidak disadari muncul, yang akan memberkati banyak jiwa, termasuk jiwa si penulis itu sendiri.
Mengolah rasa menjadi tulisan yang memberkati menjadi salah satu metode katarsis yang sangat baik.
Menulis adalah upaya penulis dalam mengolah rasa dalam diri, yang bisa mengubah penat menjadi berkat bagi sesama yang membacanya.
Mari bersama mengolah rasa dengan menulis, sehingga semakin banyak sesama yang merasakan berkat 'kesembuhan' itu. Kesembuhan dua sisi, dari segi penulis juga pembaca.
Semoga memberkati.