Gowes saat pandemi? Kenapa tidak..
Salah satu jenis olahraga yang kembali ngetren saat ini adalah BERSEPEDA alias gowes atau biasa juga disebut pit-pit-an (kalo kata orang Jawa)
Beberapa minggu terakhir ini, toko sepeda dibanjiri konsumennya. Tren bersepeda, meningkatkan omzet toko sepeda. Kenaikan pembelian sepeda memang dirasakan oleh pemilik toko sepeda, seperti dilansir dalam Kompas.com (18/06/2020).
Beberapa perlintasan jalan di daerah tempat saya tinggal, terutama di sore dan pagi hari, dibanjiri oleh pengguna kendaraan roda dua tak bermesin ini.
Beragam jenis sepeda berseliweran kian-kemari. Terlihat melintas sepeda balap, sepeda lipat, sepeda jenis fixie, ada juga sepeda mini, dan beragam “genre” sepeda lain.
Merasakan sesuatu yang berbeda kali ini dalam aktivitas gowes Anda? Sebagian besar dari kita, tentu merasakannya. "Pandemi yang datang tak diundang, serta pulang gak ada yang mau antar" ini, menjadi faktor pembedanya.
Sejak bulan Maret 2020 lalu, praktis mengubah gaya hidup kita. Tetapi kuantitas dan kualitas gaya hidup sehat kita tidak ada yang berubah, malah semakin bertambah, bukan?
Salah satu aktivitas tersebut adalah aktivitas bersepeda ini.
Pandemi tidak membuat eksistensi aktivitas bersepeda berkurang. Hanya perlu diatur sehingga tidak berpotensi terjangkit penyakit.
Dengan aturan PSBB, juga karantina wilayah dan segala kebijakan yang mendukung pencegahan penyebaran Covid- 19,membuat lalu lintas relatif lapang, dari kendaraan bermotor.
Hal tersebut membuat atmosfer gowes terdukung tentunya.
