Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Penjual Makanan Keliling Ini Punya Ciri Khas

6 Juni 2020   21:32 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:28 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penjual makanan keliling / sumber : kompas.com

Banyak ragam penjual keliling di Indonesia ini. Mulai dari penjual ikan, sayuran, makanan, hingga perabot-perabot rumah tangga. Ada yang berjualan di waktu pagi, siang maupun malam hari.

Beragam cara pula yang ditampilkan setiap penjual keliling tersebut dalam menawarkan barang dagangannya. Semuanya dilakukan supaya pelanggan mengetahui, bahwa mereka sedang menawarkan dagangannya.

Banyak cara untuk menarik perhatian pembeli, saat penjual keliling tersebut menawarkan dagangannya. Beberapa teknik digunakan penjual keliling untuk menarik minat pembeli, para langganan setia mereka.

Teknik menarik pembeli yang dilakukan oleh para penjual keliling itu, diantaranya dengan membuat suara-suara yang menarik perhatian, atau pun dari cara menampilkan sesuatu yang mereka jual.

Hanya dari suara khas mereka, kita yang mendengar, sudah hafal betul, kira-kira barang dagangan apa yang mereka tawarkan. Ciri khas suara tersebut seolah menjadi penanda tersendiri keberadaan mereka.

Beberapa penjual makanan keliling berikut, mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan mendengar suaranya saja, kita dapat berasosiasi, apa yang mereka jual, saking khas-nya suara yang diperdengarkan.

Suara-suara tersebut menjadi gaya tersendiri bagi sekelompok penjual-penjual makanan keliling. Suara itu terkesan telah menjadi sebuah trademark.

Sebagian dari kita, mungkin adalah pelanggan setia mereka, yang kerap menunggu "suitan" khas yang memanggil, entah di pagi, siang atau di malam hari.

Nah, berikut ini, ada 5 penjual makanan keliling, yang memiliki suara khas dalam menawarkan makanannya, mari kita simak, siapa saja mereka :

foto penjual kue putu/ sumber : kompas.com
foto penjual kue putu/ sumber : kompas.com
1. Penjual Kue Putu

Penjual Kue Putu memiliki ciri khas tersendiri. Kue berwarna hijau, wangi dan dibuat di dalam bambu ini, merupakan kue yang banyak dikenal, dengan dijual secara keliling. Ada bunyi khas serta unik yang menyertainya. Bunyi ini keluar dari uap air yang digunakan untuk mematangkan kue tersebut.

Jika dengungan khas ini mulai terdengar, semua orang tahu, bahwa Kue Putu yang sedap nan lezat ini bisa segera di-order dari penjualnya.

Segera memanggilnya, dan, sang penjual dengan sigap membuatkan Kue Putu untuk langganan mereka.

Lalu, berikutnya adalah ....

penjual sate keliling / sumber: banjarmasin.tribunnews.com
penjual sate keliling / sumber: banjarmasin.tribunnews.com

2. Penjual Sate

Tentu saja kita tidak asing dengan penjual Sate yang selalu menjajakan satenya dengan mengandalkan suara asli abang penjualnya. “…..teeee,….sateeeee…”, dengan nyaring mereka memperdengarkan suara mereka, sehingga calon-calon pembeli bisa tahu, bahwa mereka sudah hadir, dan siap melayani pembeli.

Oh ya, dengan tepukan tangan atau suara panggilan kita, abang penjual sate pasti akan segera menghampiri dan membakar sate sesuai pesanan kita. Asap mengepul di depan rumah, tanda abang Sate sedang memperlihatkan kepiawaiannya untuk menyajikan sate buatannya. Fresh from abang Sate langganan.

Selanjutnya, adalah ...

foto penjual bakso keliling / sumber : kompas.com
foto penjual bakso keliling / sumber : kompas.com

3. Penjual Bakso

Suara ketukan Bakso, sangat khas di Indonesia, bukan? “…tok…tok…tok…!”

Sudah identik, suara ketukan penjual bakso, dari kayu yang ditepuknya, sehingga pembeli pun telah paham, dengan suaranya, ciri yang sudah melekat kuat pada penjual Bakso keliling.

Di tempat, saya penjual Bakso keliling, akan muncul pada sore menjelang malam hari. Ketukan khas mereka, selalu ditunggu oleh langganan-langganan setia-nya.

Nah, yang satu ini, apakah masih kerap ditemui di tempat Anda?

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Pedagang_es-tung_tung.jpg&filetimestamp=20130712173023
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Pedagang_es-tung_tung.jpg&filetimestamp=20130712173023

4. Penjual Es Krim

Penjual es krim tradisional dengan suara kenong (alat berbentuk gong kecil) yang ditabuh penjual es krim keliling tradisional, di beberapa daerah masih sering ditemui.

Mereka menjajakan es krimnya dengan suara kenong yang ditabuhnya. Suaranya sangat khas dan memiliki nuansa tersendiri. Kita semua tau, bila suara kenong itu tiba, penanda penjual es krim lezat langganan sudah ada di perumahan kami.

Saya masih bisa mengalami membeli es krim tersebut. Bapak penjual es krim ini menyediakan cone dan roti untuk menjadi tempat es krim yang mereka jual. 

Pelanggan yang menyukai cone akan memilih kerucut khas es krim untuk teman es krimnya, tetapi yang menyukai roti (sejenis roti tawar dengan ukuran lebih kecil), es krim yang dibelinya akan diletakkan di roti yang ditangkupkan seperti layaknya burger, dengan es krim mengintip di tengahnya, hmmm… masih terbayang rasa lezatnya…

Yang terakhir, adalah ....

foto penjual nasi goreng keliling / sumber : kompas.com
foto penjual nasi goreng keliling / sumber : kompas.com
5. Penjual Nasi Goreng

Penjual Nasi Goreng  keliling ini menggunakan sumber bunyi dari wajan yang diketuknya, sehingga suara nyaring bisa terdengar. Penjual nasi goreng keliling masih bisa saya nikmati keberadaannya sampai saat ini.Biasanya tidak hanya menjual nasi goreng, penjualnya juga menyediakan mie goreng atau mie rebus dalam sajian hidangan yang dijualnya.

Suara wajan yang diketuk, sangat nyaring terdengar, dari kejauhan saja, bunyinya sudah bisa “dinikmati”

Suara mereka semua menjadi bukti eksis-nya makanan-makanan yang dijual penjaja keliling ini. Suatu strategi marketing sederhana yang tetap mengena di hati para pelanggannya.

Masa pandemi ini tentu berpengaruh banyak pada langkah mereka. Mungkin kita semua, jadi tidak pernah lagi mendengar “suara-suara” panggilan khas mereka.

Berharap mereka menemukan cara untuk tetap bisa eksis, walaupun tidak berkeliling.

Demikian ulasan ini, semoga bisa bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun