Mohon tunggu...
Nita Juanita
Nita Juanita Mohon Tunggu... Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan

Tergabung dalam Tim Kreatif Disdikbud Kabupaten Kuningan. Anggota KPPJB Regional Kuningan. Dari hobi membaca sekarang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kalau Tak Untung, Sarat Akan Pesan Hidup

24 April 2025   14:29 Diperbarui: 26 April 2025   11:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto buku _Kalau Tak Untung_ karya Selasih (Sumber: koleksi pribadi) 

KALAU TAK UNTUNG, SARAT AKAN PESAN HIDUP

Oleh: Nita Juanita

_Kalau Tak Untung_ karya Selasih terbitan Balai Pustaka buku cetakan kesembilan tahun 1987 ini berisi 156 halaman dan 20 bab dengan ejaan yang sudah dibakukan. Hampir saja bukunya dibuang karena kondisi sudah rusak, karena sayang maka dibaca tuntas terlebih dahulu. 

Menceritakan tokoh utama seorang perempuan bernama Rasmani dan tokoh laki-laki bernama Masrul. Mereka bersahabat sejak kecil dan saling menyimpan rasa cinta yang terpendam. 

Dengan latar belakang beberapa daerah di Sumatera Barat seperti Painan, Padang, Bukittinggi, dan Bonjol. Dan Indonesia masih dalam kekuasaan Belanda saat itu. Isi buku sangat kental dengan bahasa perumpamaan. Sarat dengan adab dan adat istiadat yang masih dipercaya. Seperti pernikahan dengan saudara, anak dari paman bibi. Serta beberapa istilah nama panggilan daerah dalam percakapan, seperti abang, etek, mamak, dan engku. 

Kala itu pendidikan bagi perempuan masih dipandang sebelah mata apalagi di daerah pelosok. Belajar masih dengan menggunakan tangkai pena, anak batu tulis, potlot, dan kalam. 

Namun berbeda dengan keluarga Rasmani, meskipun keadaan miskin, orang tua tokoh utama perempuan tetap berusaha menyekolahkan Rasmani anak kedua dengan harapan hidup esok lebih cerah, derajat keluarga bisa terangkat. Meskipun cemoohan datang dari sekampung. 

Diawali cerita tentang keluarga Rasmani tentang pendidikan dan kesukaran hidup namun tidak pernah menyerah. Lalu persahabatan Rasmani dan Masrul. Beranjak besar Masrul diangkat jadi jurutulis di Padang. Dan Rasmani jadi guru tetap di Bukittinggi. 

Sesuai dengan adat kebiasaan si tokoh utama lelaki dijodohkan dengan pilihan orang tua yang masih kerabat. Namun karena bimbang atas perasaannya kepada Rasmani dan pikirannya yang lebih maju karena pendidikan, yang memandang jika pernikahan masih dengan keluarga di kemudian hari akan menimbulkan keburukan kepada keturunan. Namun Masrul juga tidak ingin mengecewakan hati ibu, maka memutuskan dengan memberi harapan bahwa akan mengambil calon istri pilihan orang tua yang masih saudara sepupunya yaitu Aminah, namun dengan syarat harus belajar bisa menulis dan membaca, baru dua tahun akan mengambilnya menjadi istri untuk menemani di tanah rantau. 

Sepeninggalan Masrul hubungannya dengan Rasmani hanya lewat surat menyurat yang mengabarkan keadaan masing-masing dan kampung halaman. Namun godaan di tanah rantau mempertemukan Masrul dengan Muslina, yang memiliki tampang cantik juga mengenyam pendidikan, anak tunggal kepala sekolah yang memiliki kekayaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun