Bukan hanya kesulitan dalam memahami materi, permasalahan yang kerap meresahkan orang tua siswa adalah anaknya lebih asik bermain handphone, hampir semua waktunya digunakan untuk menggunakan handphone dengan alasan mengerjakan tugas. Â Hal ini kadang membuat orang tua khawatir jika handphone disalahgunakan manfaatnya karena tidak semua orang tua bisa memantau anaknya secara terus-menerus.
Menurut salah satu Guru Sejarah di SMP PESAT, Dian menjelaskan  bahwa pembelajaran daring tidak efektif untuk lembaga pendidikan seperti SD, SMP, SMA. Sedangkan untuk anak Kuliah, pembelajaran daring bisa dilakukan dengan baik karena mayoritas pelajarnya mempunyai teknologi yang baik dan sudah paham dengan penggunaan teknologi tersebut. Mereka pun mempunyai inisiatif sendiri dalam belajar ataupun mengerjakan tugasnya. Perubahan sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi daring sangat mendadak dan kurang persiapan tentu menghambat tujuan dari SDGs point ke-4 yaitu pendidikan berkualitas.  Namun semua ini harus tetap dilaksanakan guna memutuskan rantai penyebaran covid-19 di Indonesia.
Upaya Membuat Pembelajaran Daring Efektif
Dengan demikian, kesuksesan pembelajaran daring selama masa pandemi ini bergantung oleh semua pihak. Oleh karena itu pihak lembaga pendidikan perlu melakukan evaluasi pembelajaran daring dan orang tua pun diharapkan bisa memantau perkembangan anak dalam proses belajar di rumah.
Tak hanya itu guru dan orang tua siswa bisa saling berkomunikasi melalui group whatsapp terkait permasalahan yang dihadapi anak anak ketika mengikuti pembelajaran. Semua cara tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran daring selama masa pandemi. Pemerintah pun terus melakukan upaya terbaik untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan setara untuk semua pelajar di daerah dengan perbaikan infrasturuktur (jaringan), pemberian bantuan kuota untuk pelajar, bantuan dalam pembayaran UKT. Diharapkan dengan bantuan pemerintah ini bisa membantu mencapai tujuan SDGs point ke 4 yaitu pendidikan berkualitas.