Mohon tunggu...
Nisrina Khairunnisa
Nisrina Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA / 23107030118

.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik, Tradisi Lebaran Turun-temurun di Indonesia

18 April 2024   01:25 Diperbarui: 18 April 2024   01:50 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara YIA | Dokumen Pribadi

Mudik merupakan tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri. Mudik diartikan sebagai sebuah kegiatan pulang ke kampung halamannya. 

Umumnya, umat Muslim di Indonesia akan melaksanakan mudik atau pulang ke kampung halaman mereka, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari tempat asalnya.

Awal tradisi mudik yaitu sejak zaman Kerajaan Majapahit, dimana para petani yang berkelana menjadikan mudik sebagai tradisi untuk kembali ke kampung halaman mereka dan berkumpul bersama sanak saudara. 

Selain itu, para petani juga membersihkan makam leluhur sebagai permohonan agar diberi keselamatan dalam mencari rezeki di perantauan. Pada saat itu, mudik tidak terkait dengan perayaan Idul Fitri. 

Baru sekitar tahun 1970-an, istilah mudik dikaitkan dengan lebaran. Para perantau yang berada di kota Jakarta memanfaatkan cuti panjang untuk kembali ke kampung halaman. Mudik telah menjadi tradisi bagi seseorang yang merantau di kota lain untuk pulang ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri. 


Pelaksanaan mudik ditandai dengan padatnya arus lalu lintas setiap tahunnya, baik melalui jalur darat, udara, maupun laut. Tradisi mudik lebaran memiliki nilai-nilai seperti kekerabatan, sosial, dan spiritual, yang dapat dihayati dan dirasakan oleh pemudik. Menariknya, tradisi mudik lebaran sangat jarang ditemukan di negara-negara selain Indonesia.

Keluarga di Bandara YIA | Dokumen Pribadi
Keluarga di Bandara YIA | Dokumen Pribadi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan tentang prediksi jadwal arus balik Lebaran 2024.Terkait arus balik Lebaran 2024, sejumlah rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan, mulai dari one way, contraflow hingga ganjil genap, juga akan diberlakukan. 

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi menyatakan bahwa sejumlah sarana angkutan tersebut disiapkan untuk melayani 193,6 juta penduduk Indonesia yang akan menjalani mudik lebaran. 

Sarana dan prasarana tersebut, menurut Antoni, disiapkan untuk melayani 71,7 persen penduduk Indonesia yang diprediksi bakal menjalani tradisi mudik lebaran, pada minggu pertama dan kedua April 2024.

Pernyataan diatas membuktikan bahwa mayoritas penduduk Indonesia menganggap dan menyetujui bahwa mudik merupakan salah satu tradisi turun temurun ketika hari raya. 

Terbukti dengan sepinya lalu lintas di daerah Jakarta dan daerah Jabodetabek lainnya, yang disebabkan banyaknya perantau yang kembali ke daerah asalnya saat lebaran tiba.

Sebenarnya  bukan hanya lalu lintas saja yang harus dipersiapkan, pemudik juga harus mempersiapkan apa yang akan diperlukan dalam perjalanannya. Bukan sekedar ada motor, mobil, langsung berangkat, tanpa memperdulikan keselamatan. 

Padahal keluarga sudah menunggu di rumah, sangat disayangkan jika tidak selamat sampai tujuan. Berikut kami jelaskan beberapa persiapan yang harus diperhatikan oleh para calon pemudik:

  1. Kesehatan

Istirahatlah yang cukup sebelum melakukan sebuah perjalanan. Pastikan tubuh selalu sehat dan dalam kondisi terbaik. Tidak lupa untuk selalu berusaha mematuhi protokol kesehatan  pada saat melakukan perjalanan khususnya pada transportasi umum. 

Jika mulai merasa lelah, maka beristirahatlah sejenak. Perjalanan  jauh dan macet  pasti akan membuat kita merasa lelah saat berkendara, jadi jangan coba-coba untuk memaksa tetap melanjutkan perjalanan, terlebih bagi supir. 

Beristirahat sejenak di rest area atau SPBU terdekat. Mengantuk juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Jangan lupa siapkan alat dan kotak P3K sebagai bentuk pertolongan pertama jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

  1. Sarana & Pra-Sarana

Serahkan kendaraan pribadi anda pada bengkel yang terpercaya. Biasanya, seminggu menjelang lebaran, banyak orang yang mengecek motor mobilnya di bengkel. 

Periksa mesin kendaraan, rem, oli, ban dan peralatan seperti dongkrak, obeng, tang. Persiapkan perlengkapan perjalanan anda seperti SIM, KTP, KTP, obat-obatan, power bank, kuota internet dan gawai. 

Bekali diri Anda dengan produk asuransi seperti asuransi jiwa atau asuransi kecelakaan. Jangan melebihi kapasitas demi kenyamanan dan keamanan, hindari mengangkut penumpang dan barang yang melebihi kapasitas kendaraan. Jika kelebihan beban, maka akan mengganggu sekaligus mengancam keselamatan penumpang. 

Jangan lupa untuk membawa uang tunai secukupnya. Karena selama perjalanan pulang pergi, kita tidak akan tahu apakah kita akan menjumpai ATM  di sepanjang jalan atau tidak. Oleh karena itu, bawalah uang tunai karena tidak semua toko menawarkan mesin kartu debit dan  kredit.

  1. Keamanan Rumah

Pastikan rumahmu aman saat khendak meninggalkan rumah. Memberikan sistem keamanan tambahan berupa kamera pengawasan video di settiap sisi rumahnya. Dengan begitu kamu akan lebih tenang saat liburan.

  1. Logistik

Membawa makanan dan air mineral secukupnya. Penting juga untuk membawa makanan dan air secukupnya selama perjalanan. Karena kita tidak perlu mencari supermarket, sebaiknya siapkan makanan ringan serta hidangan yang sedikit lebih berat seperti roti. Jika tidak kenyang jika hanya dengan roti, bisa membawa bekal lauk makan dengan nasi.

  1. Maps

Aplikasi GPS/Peta Mudik GPS di smartphone kita juga penting untuk mengecek kemacetan dan jalur alternatif lainnya. Bawa juga peta jalur pulang yang biasanya disediakan untuk memverifikasi informasi jalur pulang. Aplikasi satu ini juga penting untuk memastikan kebenaran rute yang sedang dilintasi.

  1. HP & Kuota

Sejatinya handphone diciptakan dengan beribu-ribu manfaat yang bisa mempermudah kehidupan kita. Pastikan baterai dan pulsa ponsel Anda  penuh. Jangan sampai hal ini terjadi, dalam keadaan darurat ponsel tidak bisa digunakan.

  1. Hiburan Kemacetan

Hiburan Kemacetan menjadi kendala utama yang tidak bisa dihindari dalam perjalanan pulang. Sebaiknya pertimbangkan untuk membawa barang-barang yang  dapat membantu menghibur Anda setelah merasa bosan. Koleksi kaset, CD, MP3 atau buku pada umumnya menjadi teman setia saat berpergian. 

Terlebih bagi sopir, karena sopir memiliki tuntutan untuk tidak boleh mengantuk selama diperjalanan. Nyalakan musik favoritmu, atau paling tidak ajaklah satu atau dua orang yang ada dimobil untuk berbincang.

Rifa | Dokumen Pribadi
Rifa | Dokumen Pribadi

"Hanya sedikit teman saya yang tidak mudik lantaran kehabisan tiket, dan jarak pulang yang terlalu jauh. Tapi mayoritas sih pulang, karena ya kapan lagi cuti bisa sepanjang cuti Idul Fitri," ucap Rifa, seorang guru SMA asal Yogyakarta yang bekerja di Nganjuk. 

Ia menjelaskan bahwa kebanyakan dari teman-temannya melaksanakan tradisi ini, hanya tersisa sedikit oleh temannya yang kampung halamannya jauh disana. Hal ini membuktikan bahwa memang benar adanya bahwa hakikatnya semua orang ingin pulang ke kampung halaman mereka. 

Rifa juga menambahkan bahwa memang, teman-temannya yang pulang kampung, membeli tiketnya dari jauh-jauh hari. Jadi ketika mereka mendapatkan keputusan dari Kepala Sekolah mengenai tanggal libur dan tanggal masuk kembali, mereka langsung memesan tiket. Karena jika tidak tentu saja akan kehabisan. Mungkin kebanyakan dari kita juga merasakan hal yang sama terkait tradisi lebaran yang satu ini.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Mengapa semua orang seperti benar-benar selalu merindukan "pulang"? Pemandangan ibu memasak ketupat, opor, dan semur didapur. Ayah sibuk menyembelih ayam-ayam kesayangannya yang memang dipersiapkan untuk makan bersama saat anak-anaknya pulang dari rantauannya. Ada kakak, yang selalu ngomel sambil beres-beres rumah, diganggu oleh adik yang masih kecil. Bukankah itu adalah sebuah pemandangan yang indah? Tak heran jika siapapun sangat merindukan "pulang".

Nisrina & Rifa | Dokumen Pribadi
Nisrina & Rifa | Dokumen Pribadi

"Siapapun manusia yang berada di rantauan, yang masih memiliki orang tua tentu saja sebenarnya sangat ingin selalu pulang kerumah orang tuanya. Tetapi kadang ya gitu, kehambat ada lembur, ada tugas dengan deadline dekat, atau gaji belum cair. Kami akan selalu berusaha untuk mencari waktu agar bisa pulang, selagi ayah ibu belum dipanggil sama Yang Maha Kuasa, selagi masih memiliki ya harus dimanfaatkan betul," tambahnya dengan raut wajah yang sedih.

Idul Fitri bukan sekedar semua saudara pulang kerumah lalu makan ketupat bersama, tetapi Idul Fitri juga mengajak kita untuk bermaaf-maafan, sekaligus menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan kerabat, saudara dan juga tetangga. Jadi, ayo mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun