Mohon tunggu...
Nisrina Assyifa
Nisrina Assyifa Mohon Tunggu... Santri MAS KMI Diniyyah Puteri

Saya adalah pribadi yang aktif dan kreatif. Saya memiliki hobi berenang untuk menjaga kebugaran tubuh, serta gemar memasak sebagai bentuk eksplorasi rasa dan kreativitas. Selain itu, saya senang menulis artikel yang memungkinkan saya menuangkan ide dan wawasan ke dalam tulisan. Saya juga memiliki ketertarikan pada budaya populer, khususnya K-Pop, yang memberi saya inspirasi dan semangat baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam Satu Suro: Harmoni Spiritual, Budaya dan Sejarah

25 September 2025   09:25 Diperbarui: 25 September 2025   09:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi malam satu suro)(Sumber: https://www.freepik.com/free-ai-image/people-celebrating-new-year-s-eve-their-traditional-culture_76573275.

Tradisi satu suro di Solo (Surakarta), ada dua pusat kebudayaan di Surakarta yaitu Keraton Kasunan Surakarta dan Pura mangkunegaran, kedua pusat kebudayaan ini mengadakan tradisi yang serupa, jamasan pusaka, sama seperti di Keraton Yogyakarta, jamasan pusaka di sucikan sebagai bentuk pemeliharaan warisan dan budaya dan penghormatan kepada leluhur. Kirab malam satu suro dan kebo bule, berbeda dengan kirab keraton lainnya kirab malam satu suro di Surakarta ini melibatkan kebo bule, atau orang biasa menyebutnya dengan kerbau putih, kerbau putih ini dianggap membawa tuah dan keramat, prosesi ini menjadi salah satu daya Tarik utama bagi masyarakat serta wisatawan yang mengikuti rute kirab. Kirab Pusaka Dalem, kirab ini di lakukan oleh pura mangkunegaran, biasanya kirab ini diselenggarakan dari Pendapa Agung hingga  sampai di Kawasan Ngarsopuro dan jalan Slamet Riyadi peserta kirab ini diwajibkan dalam diam, tidak mengenakan alas kaki dan sama sekali tidak boleh keluar dari barisan.

Makna di balik tradisi malam satu suro, tradisi ini bukan hanya sekedar untuk perayaan pergantian tahun melainkan sebagai wujud untuk penghormatan spiritualitas, budaya Jawa-Islam, dan juga sejarah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun