Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Fantasi: Petualangan ke Dunia Magic (19)

17 Januari 2024   08:26 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:35 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain gambar dengan Microsoft Designer

Episode sebelumnya, Nisrina dan teman-teman diteliti darah dan gennya. Ternyata darah dan gennya sama dengan gerininja masing-masing. Setelah itu mereka menanyai Nisrina yang baru saja melaksanakan shalat.

***

Pukul sembilan malam semua berkumpul di dekat api unggun dan Hari berbicara,"teman-teman, aku punya cerita seram nih!". "Hah. Cerita seram apa, Hari?" tanya Kanglim.

"Ceritain dong, Kak Hari!" sahut si kembar. 

"Baiklah. Ceritanya berjudul Hantu Penunggu Hutan Asli Suku Pedalaman. Ceritanya, ratusan tahun yang lalu di sebuah hutan lebah ada suku yang bernama Suku Pedalaman. Suku Pedalaman selalu bergantung dengan sumber daya alam. Tapi pada suatu hari ada segerombolan orang asing yang datang ke tempat mereka. Pemimpin Suku Pedalaman menghampiri orang-orang asing itu dan bertanya,"apa yang kalian lakukan di sini?" 

Orang asing itu menjawab,"kami datang ke sini untuk menjadikan hutan di sekitar sini menjadi desa." Semua orang Suku Pedalaman kaget dan pemimpin Suku Pedalaman berkata,"kalian tidak boleh menjadikan area hutan kami menjadi desa atau kampung!" Akhirnya mereka bertengkar dan Kepala Suku Pedalaman dengan orang-orang asing taruhan. Jika kelompok Suku Pedalaman menang, hutan tetap menjadi milik Suku Pedalaman. Tapi jika tidak, hutan menjadi milik orang-orang asing.

Hari pertarungan tiba. Suku Pedalaman dan orang-orang asing bertarung dengan sengit. Tapi dikarenakan orang-orang asing menggunakan senjata api, sedangkan orang suku Pedalaman menggunakan panah, busur, tombak, pedang dan perisai. Karena itu orang-orang Suku Pedalaman kalah. Banyak orang Suku Pedalaman yang meninggal karena tembakan senjata api. 

Di sisi lain, Suku Pedalaman yang perempuan dan anak-anak kecil pergi ke hutan lain ditemani beberapa laki-laki dewasa, termasuk anak kepala suku Pedalaman dan ibunya. Semua tampak sedih karena harus meninggalkan hutan tempat asalnya. Tidak hanya itu, pemimpin Suku Pedalaman juga meninggal terkena tembakan. Semua orang Suku Pedalaman menangis dan pasrah karena sebagian hutan mereka mulai ditebangi dan dibangun desa.

Para Suku Pedalaman mencari tempat tinggal di hutan yang baru. Saat penduduk Suku Pedalaman beristirahat, ada beberapa anak kecil bermain di sekitar tempat istirahat Suku Pedalaman. Tiba-tiba seorang anak kecil Suku Pedalaman menemukan gunung batu. Kemudian anak itu memberitahu ke Suku Pedalaman. Akhirnya mereka menetap dan membangun rumah-rumah di gunung yang tidak sengaja ditemukan anak Suku Pedalaman. Setelah selesai membangun rumah, semua berkumpul dan berdoa agar tidak ada orang asing yang ingin mengambil tempat tinggal mereka lagi. Orang-orang Suku Pedalaman berdoa agar orang asing yang mengusik Suku Pedalaman akan dihantui oleh suku-suku pedalaman yang meninggal ditembak. Dalam kurun waktu satu tahun, di desa yang dibangun di hutan lama, kini menjadi kota yang besar. Tapi setiap malam Halloween akan muncul beberapa arwah suku asli pedalaman yang akan mengganggu suku Pedalaman. Suku Pedalaman yang menjadi hantu akan menghantui sampai ada beberapa orang hilang ditangkap makhluk Suku Pedalaman. Makhluk Suku Pedalaman menangkap dengan cara menyusup di dalam mimpi buruk dan ditangkap. Kemudian muncul kembali setelah satu tahun tapi dalam keadaan seperti habis dari hutan. Selesai ceritanya," kata Hari.

"Hiii, ceritanya sangat menakutkan, Hari," kata teman-temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun