Aku tidak terlalu memperhatikan saat dia menulis di kertas tersebut. Kupikir, dia akan memesan lagu penyanyi favoritnya yang selalu dia nyanyikan kalau sedang karaoke bersama teman teman. Ya, suara dia memang bagus dan selalu menjadi andalan ketika sedang ada acara.Â
Live music pun mulai lagi dan kami asyik mengobrol sambil menghabiskan makanan kami. Saat makanan sudah habis, setelah mencuci tangan, aku memanggil pelayan untuk meminta bon. Aku lupa dengan dia yang sudah memesan lagu.Â
Dia berkata dengan lembut : "Nanti saja, lagu pesanan aku belum dimainkan."
Aku pun menjawab : "Pesan lagu apa sih? Palingan lagu penyanyi lelaki yang kamu suka nyanyikan itu kalau kita sedang karaoke. Kan sudah biasa? "
Dia tersenyum memandangku "Ya, kamu dengerin dulu lagunya ya."
"Iya deh, aku temenin kamu dengar lagunya. ". kataku sambil duduk kembali.Â
Setelah beberapa lagu, akhirnya kertas lagu pesanan dia dibacakan dengan sedikit narasi dari penyanyinya.
" Lagu ini dipesan oleh Indra untuk Nia, sahabat dunia akhiratnya." kata sang penyayi sebelum memulai lagunya.
Aku yang mendengarnya masih bersikap biasa, karena kami memang bersahabat. Bertahun tahun kami bekerja di kantor yang sama dan sering mengerjakan proyek bareng. Dia salah satu sahabat yang cukup dekat dengan aku dibandingkan teman kantor lainnya.Â
Ketika musik sudah mulai, aku menyadari, bukan lagu mendayu dayu yang biasa dia nyanyikan di karaoke yang dimainkan. Musik dan liriknya baru pertama kali aku dengar.
Timbul rasaku yang dulu tlah hilang