Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Demi Konten, Pantaskah Eksploitasi Dianggap Keren?

19 Januari 2023   10:05 Diperbarui: 20 Januari 2023   09:13 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manisnya industri konten kreatif membuat banyak Content Creators kerapkali tak selektif (Ilustrasi: Sky News.com)

Jadi bayangkan saja ketika konten yang sarat eksploitasi manusia dan hewan terus berseliweran di Indonesia tanpa adanya peraturan yang jelas dan sanksi tegas. Tak mustahil, masyarakat akan mengira konten eksploitasi itu adalah cara (tanpa etika) yang efektif dan efisien dalam meraih timbunan cuan sebagai Content Creators.

Netizen pun harus tetap kritis dalam menyikapi konten apapun dari idola mereka. Jangan lagi deh latah merequest ke para influencer agar membuat konten yang 'seru' tapi nirmutu semisal "Buat konten anjingnya ketemu serigalanya si X donk supaya tarung, Bang!" Ngeselin abis!

Ingatlah selalu bahwa 'Supply & Demand Theory' juga berlaku di dunia Content Creators. Ketika banyak penonton meminta sejumlah jenis konten yang dapat mendongkrak jumlah views, maka para Content Creators pun akan berlomba-lomba menyajikannya.

Pasti masih segar kan di ingatan kita tentang maraknya perilaku konyol para remaja yang nekad menghadang truk yang sedang melaju demi viralnya konten mereka. Korban tewas dan terluka pun tak sedikit dari aksi 'menjemput maut' itu, miris banget!

Solusinya, kita dapat membantu popularitas konten edukatif yang (berulangkali) masih rendah jumlah penontonnya. Padahal, saat ini sudah banyak lho topik bernas dan cerdas yang disajikan oleh para Content Creators dengan menarik, tak terkecuali dengan animasi unik.

Industri kreatif memang akan terus berkembang di masa depan di seluruh dunia, termasuk industri konten di Indonesia. Idealnya, konten kreatif itu mencerdaskan tanpa harus meresahkan apalagi membahayakan, sepakat ya kita semuanya?


Untuk membuat suatu konten agar menjadi trending topic dan viral maka nilai moral serta sosial pun harus tetap optimal. Yakinlah, pasti jauh lebih beruntung di dunia dan berpahala di akhirat kelak saat konten itu menyebarkan kebaikan baik bagi penontonnya maupun pembuat kontennya. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun