Kebiasaan membawa kacang saat nobar itu terus berlanjut hingga kini, khususnya saat PD. Â Saking seringnya membeli kacang untuk nobar, saya didaulat sebagai tim konsumsi. Â Keluarga dan teman pun kompak berpesan, "Ingat ya Nis, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!"
      Bagi pendukung fanatik, langsung datang ke stadion bola, sejauh apapun lokasinya, akan dijalani.  Saat nobar laga perdana PD 2018 antara Rusia vs Arab Saudi dari layar di sebuah mal di Tangerang, suporter wanita (bercadar) dari Negara Minyak itu sukses menyedot perhatian.
      Sejak Januari 2018 lalu, para wanita di Arab Saudi (akhirnya) diizinkan untuk menonton bola di stadion.  Meskipun salah satu tim Asia dari Timur Tengah itu kalah 5-0 dari tim tuan rumah, kehadiran suporter bercadar mereka - untuk pertama kalinya - tentu saja tetap mengesankan.
       Di Asia Timur, pendukung tim Korsel berhasil memotivasi timnas 'Taegeuk Warriors' mereka untuk 'memulangkan' tim juara 2014, Panser Jerman (2-0).  Dari layar TV saat nobar bersama teman kost, kami berulang kali mendengar suara tabuhan gendang dan pekikan kompak "Dae-han Minguk! (Republic of Korea!)" dari supporter Negara Ginseng tersebut.  Kapan ya teriakan "Indonesia!" kelak membahana saat Piala Dunia berlangsung? #ImpianJadiKenyataanÂ
  Â
Keseruan yang Menegangkan sekaligus Melegakan
      Pengalaman saya  menunjukkan, nobar di luar rumah memberikan atmosfer yang lebih seru daripada nobar di rumah.  Selain layar nobar yang pastinya (jauh) lebih besar dan lebar dari layar home TV, suasana 'persaingan' antar pendukung tim bisa terasa begitu mendebarkan.
      Saat nobar babak 16 besar antara Argentina vs Perancis pada salah satu hypermart di Bintaro, ternyata pendukung Le Blues lebih banyak daripada supporter La Albiceleste.  Jadi, setiap kali Messi menguasai bola, teriakan antara pendukung tim Ayam Jantan dan tim Tango langsung terdengar saling bersahutan kencang.  Wah, gemuruh suaranya itu dahsyat lho!