Mohon tunggu...
ksm.dw
ksm.dw Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi aktivis di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Study Ekonomi Syariah, Lamongan

Menyukai dunia hiburan dan traveling. Terbuka dan menghargai pendapat, disiplin waktu karena waktu tidak akan pernah bergerak mundur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Usai Pelatihan Daur Ulang Kaca, Pengrajin Kaca Menuai Hasil Orderan

5 September 2022   13:36 Diperbarui: 5 September 2022   14:41 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Perwakilan Karang Taruna Dusun Panjeran usai Pelatihan. Dokpri

KKN 15 INSUD 2022 Gelar Pelatihan Daur Ulang Limbah Kaca bersama Afka Glass Panjeran, Mantup, Lamongan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 15 dari Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan memiliki beberapa program kerja, salah satunya di bidang ekonomi yang telah dilaksanakan kegiatan Pelatihan dengan tema “Pemanfaatan Sisa-Sisa Kaca Sebagai Bahan Baku Produk Seni” di Unit usaha kaca Afka Glass  Dusun Panjeran, Desa Mantup, Kec Mantup, Kab Lamongan pada tanggal 24 Agustus 2022. 

Sayangnya, pengrajin ini berdiri dengan mandiri tanpa adanya nomor izin usaha atau nomor resmi badan usaha.

Kaca memiliki sisi negatif yaitu jika hasil pemotongan yang disebut limbah kaca tersebut tidak dimanfaatkan dan diolah secar benar, limbah kaca tersebut biasanya dibuang ke tempat pembuangan sampah sembarang. Jika itu terjadi maka bagi lingkungan terkena dampak negatif karena limbah kaca tidak dapat diurai secara biologis oleh tanah dan bagi manusia jika terkena bagian tubuh manusia maka akan infeksi. 

Limbah kacayang dapat ditemukandi tempat penelitian yaitu potongan kaca bening (float glass), kaca rayban (tinted glass) dan kaca cermin. Jenis dari teknik pengolahan yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan Industri tersebut. 

Teknik yang digunakan adalah teknik sederhana yang biasa digunakan dalam mengolah kaca sebagai material pembuatan mebel dan dapat dilakukan oleh Industri Mebel tersebut. Eksplorasi yang dilakukan adalah secara physical dan fokus pada aspek visual.

Sisa-sisa kaca yang tidak terpakai ini akan dikumpulkan dan diserahkan kepada para pengempul kaca dengan upah kurang lebih 150.000 rupiah per truknya. Karena latar belakang inilah yang membuat mahasiswa KKN merencanakan pelatihan ini. 

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meminimalisir adanya limbah kaca yang sulit terurai secara alami, sekaligus diharapkan menjadi produk seni dank has dari dusun tersebut serta contoh dan motivasi dari beberapa pengrajin kaca Desa Mantup khususnya, dan pengrajin kaca lainnya. 

Berbekal teori dan ilmu dari kampus yang dikolaborasikan dengan praktik pengrajin kaca maka menghasilkan sebuah produk seni berupa plakat atau vandel dan miniatur menara.

Proses pemotongan dan penggabungan kaca. Dokpri
Proses pemotongan dan penggabungan kaca. Dokpri
Hasil plakat atau vandel. Dokpri
Hasil plakat atau vandel. Dokpri

Hasil survey menjelaskan bahwa, tercatat 22 pengrajin kaca di desa Mantup, dan mayoritas ada di Dusun Oro-oro ombo dan Dusun Panjeran. 

Selama proses wawancara, pengenalan dan ajakan untuk bergabung ke dalam kegiatan pelatihan ini pada masing-masing unit pengrajin kaca ini, mahasiswa KKN memiliki beberapa hambatan, salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan dukungan sehingga pekerjaan ini bukan pekerjaan menetap bagi  mereka, sehingga mindset mereka beranggapan bahwa tidak perlu serius dan menekuni bidang ini. 

“… Jika ada tugas dan pemesanan ya tinggal dibuatkan saja sebagaimana mestinya” tutur salah satu unit pengrajin kaca di dusun Oro-oro ombo.

"Semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpanya", begitulah peribahasanya. Dengan berbekal ilmu,dan semangat yang tinggi, mahasiswa KKN ini berhasil mengajak para pemuda Karang Taruna untuk bertukar ilmu dan wawasannya selama 2 hari kemudian

Dalam kesempatan kali ini, mereka berhasil membuat miniatur menara dan 2 plakat sebagai hasil dari langkah awal program mereka. ditujukan kepada pengrajin kaca, Afka Glass dan kepada Desa Mantup sebagai buah tangan.

Pembuatan plakat ini cukup mudah, hanya membutuhkan 2 alas kaca sebagai dudukan/tatakan yang direkatkan dengan lem khusus kaca, kemudian mebuat pondasi kecil sebagai sandaran dari kaca yang telah dibentuk. Finishing, hanya mendesain kalimat untuk ucapannya.

Dan pembuatan miniatur ini, mereka cukup dikatakan "gagal menuju berhasil" karena sesuai rencana awal adalah membuat miniatur menara eiffel, namun karna lamanya pengeringan lem dan kaca yang dikehendaki sangat minim, jadi dengan seadanya kaca, hasil masih dibilang belum sempurna. 

Proses penyusun kaca untuk miniatur menara. Dokpri
Proses penyusun kaca untuk miniatur menara. Dokpri

Seketika 2 hari tlah usai, mahasiswa KKN ini memasarkan hasilnya ke beberapa kelompok KKN lainnya sehingga secara tak disangka mereka menerima orderan langsung sebanyak 12 vandel untuk cinderamata. 

Dengan bentuk yang bervariasi, ukuran kurang lebih mencapai tinggi 20 cm dan lebar 10 cm dan design yang terbilang sempurna, mereka berhasil meraup keuntungan mencapai 50.000 rupiah per itemnya. Untuk awal ini merupakan hasil yang sangat memuaskan. Meskipun nominal sedikit tapi bernilai.

Menerima orderan dari kelompok mahasiswa KKN lain. Dokpri
Menerima orderan dari kelompok mahasiswa KKN lain. Dokpri

"Siapa yang menanam, akan menuai hasilnya" adalaha peribahasa yang tepat digambrakan dalam program kerja mereka. "kami berharap, pelatihan yang sekaligus kerja sama ini dapat menjadi pekerjaan lanjutan mereka dan terus mengasah kreativitas karang taruna Panjeran khususnya, dan masyarakat Desa Mantup. apalagi dalam pemesanan vandel ini sangat jauh, harus ke Lamkot dan Babat dulu" ucap salah satu mahasiswa KKN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun