Mohon tunggu...
Nirmala
Nirmala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Program E-Government Dalam Mengatasi Kesenjangan Digital Sebagai Langkah Pemberdayaan Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0

21 Oktober 2022   23:24 Diperbarui: 21 Oktober 2022   23:37 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Government dan Pemberdayaan Masyarakat

Peranan E-Government sangatlah besar dampak pengaruhnya bagi pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat terutama pada kalangan yang masih merasakan kesenjangan digital. E-Government merupakan salah satu sarana untuk mengakses informasi sesuai yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, yang menyebutkan terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif; yaitu:

  1. Masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif.
  2. Masyarakat menginginkan agar asiprasi mereka didengar dengan demikian pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan kebijakan negara.

Contoh dari penerapan e-gov adalah adanya situs-situs resmi lembaga pemerintah dan tersedianya pelayanan terpadu dengan sistem daring (online). Dengan demikian penting dan menarik untuk membahas tentang bagaimana pembangunan di era digital untuk mengatasi kesenjangan digital melalui e-Government dalam pemberdayaan.


BAGIAN TEMUAN 

a. Revolusi Industri 4.0 

Pengertian Revolusi Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. 

Termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), Komputasi awan dan komputasi kognitif. konselir Jerman, Angela Merkel (2014) berpendapat bahwa Industri 4.0 adalah transformasi komprenhensif dari kesuluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industry konvensional. 

Menurut Herman dkk (2015) mengatakan bahwa Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah era industri digital dimana seluruh bagian yang ada di dalamnya saling berkolaborasi dan berkomunikasi secara real time dimana saja kapan saja dengan pemanfaatan IT (teknologi informasi) berupa internet dan CPS, IoT dan IoS guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi lainnya yang lebih efektif dan efisien. 

Dalam literasi lain, juga dijelaskan bahwasannya revolusi industri 4.0 ini merupakan suatu istilah yang dipakai dalam era dimana era tersebut memiliki ciri khusus berupa terjadinya pemanfaatan teknologi digitalisasi dan juga kecerdasan buatan secara kuat dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk juga dengan aspek pendidikan. 

Dalam suatu jurnal juga dijelaskan di dalamnya bahwa Hoyles dan Lagrange menegaskan bahwasannya teknologi digital ini merupakan suatu hal yang mampu menawarkan daya tarik yang luar biasa dalam pembelajaran terkait efektifitas dan efisiensi sistem pendidikan di dunia. 

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwasannya revolusi industri 4.0 ini merupakan suatu era perubahan dari berbagai sektor kehidupan yang ditandai oleh adanya perkembangan secara pesat dalam bidang teknologi yang mempercepat tersebarnya suatu informasi atau lebih dikenal dengan istilah era digitalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun