Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kudeta SBY Mimpi di Siang Bocor, Alih Isu Ibas, Demokrat dan Rasa Aman

23 Maret 2013   06:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:22 2367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY yang galau. SBY sedang berhalusinasi soal kudeta. Itu semua adalah upaya alih perhatian dari isu-isu yang beredar terkait Partai Demokrat, keluarga SBY dan nasib menjelang lengser 2014. Kenapa perlu melempar isu kudeta dan Ibas serta Pramono meresponsnya? Apa makna pengalihan isu ini? Mari kita telaah dengan hati gembira penuh suka ria.

Susilo Bambang Yudhoyono (1) bermimpi dan berhalusinasi. Rasa ketakutan akut akibat dia melupakan fungsinya sebagai presiden bagi banyak orang. Selama ini yang dia pikir cuma partai partai partai partai. Menjelang lengser SBY tak memiliki teman yang mampu melindunginya ketika dia lengser nanti. Galau yang sudah membumbung tinggi dalam alam khayalan SBY menghasilkan ketakutan akut. Maka terkeluarlah itu isu kudeta dari bayang sang presiden.

Terkait (2) Partai Demokrat yang tengah mencari Ketua Umum, tampaknya Majelis Tinggi gagal sepakat mendukung calon yang dikehendaki SBY. Publik tahu kalau Partai Demokrat adalah the last bastion of his safety - benteng terakhir keselamatannya - karena dengan mengendalikan PD, maka SBY akan mampu mendudukkan Pramono sebagai tameng paling pas untuk memeluk, menggendong, melindungi, meninabobokan SBY selepas dia turun dari jabatannya sebagai presiden.

SBY yang akan pergi ke peristirahatannya menjelang lengser 2014 tak juga menemukan format yang pas. Belepotannya dia dengan berbagai kasus yang tak dan belum selesai seperti Century dan juga belitan masalah yang mendera keluarga sungguh tak membuat dia enak tidur. Saking bingungnya, SBY mengumpulkan tujuh mantan jenderal, setelah sebelumnya mengundang Prabowo Subianto ke Istana. Seperti diketahui SBY tahu Prabowo adalah the very first contender of the presidential post in 2014 - calon terkuat presiden RI tahun 2014. Kenapa khawatir beliau?

Jika yang berkuasa selain Pramono, maka semuanya akan gampang dan bisa terjadi terkait status hukum Century dan lain-lain. Hanya Pramono Edhie Wibowo yang mampu melindunginya. Nah, pertemuan dengan Prabowo adalah upaya merancang the second plan - rencana B - yang mungkin justru SBY akan memberikan dukungan terhadapnya jika kondisi elektabilitas Prabowo semakin meroket. Dengan mendukung Prabowo dan mencalonkan Pramono Edhie maka itu upaya menyiapkan payung sebelum hujan badai pascalengser SBY nanti.

Dera (3) soal tuduhan terhadap Ibas mengancam Partai Demokrat dan juga kenyamanan keluarga. Laporan Ibas ke Polri akan ditindaklanjuti jutru oleh KPK bukan Polri. Ibas masuk dalam lingkaran Hambalang dan disebut Yulianis menerima uang US $ 200.000. Tuduhan ini membuat SBY dan Ibas meradang.

Maka untuk mengalihkan isu, SBY menyebut akan ada kudeta yang diawali demo buruh pada 25 Maret 2014. Lalu Ibas dan Pramono disuruh menanggapinya sekaligus untuk jualan ke publik tentang peran Pramono Edhie Wibowo.

Semua kondisi sosio-politik tidak ada yang memberikan indikasi secuil pun yang memberi ruang akan adanya kudeta. Hal yang mengkhawatirkan hanya soal korupsi yang merajalela dan ditangkapnya banyak orang dan partai. Penyitaan harta ratusan miliar Djoko Susilo yang sedemikian banyak juga menarik perhatian publik. Juga ditetapkanya Anas Urbaningrum, Nazaruddin, Angelina Sondkah membuat PD rontok. Di luar itu korupsi marak. Termasuk yang paling spektakuler adalah terjerumusnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera sebagai koruptor yang dibumbui oleh gratifikasi seks melibatkan Ahmad Fathanah dan menyangkut nama ustadz Luthfi Hasan Ishaaq.

Sementara kudeta selalu dilakukan oleh militer. Setelah kudeta oleh Soeharto terhadap Soekarno melalui Supersemar, militer Indonesia tidak pernah tergoda untuk kudeta.

Jadi isu yang dihembuskan oleh SBY hanyalah ilusi Susilo Bambang Yudhoyono sendiri di siang bocor akibat (1) paranoid alias ketakutan tingkat dewa terhadap masalah hukum tentang Ibas, Century dan lain-lain yang menyangkut Keluarga Cikeas sekarang dan pascalengser, (2) Partai Demokrat akan diambil alih oleh orang luar SBY, dan (3) upaya menonjolkan Edhie Baskoro dan Pramono Edhie sebagai calon presiden.

Salam bahagia ala saya tak akan ada kudeta. Lha dibiarkan saja 2014 lengser kok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun