Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bang Foke, Thank You; Catatan Khusus Buat Rhoma Irama, Hidayat, PKS, dan Amien Rais

6 Oktober 2012   11:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:10 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

It has been for almost three months I have dedicated my time to criticize Mr. Fauzi Bowo with more than 50 articles. Selama kurang lebih tiga bulan, sebanyak lebih dari 75 artikel mengecam Foke. Tulisan saya memojokkan dan mengarahkan ke opini bahwa Bang Foke tak lebih layak dipilih disbanding Jokowi. Namun sesungguhnya sebagai manusia pasti saya menyadari bahwa saya tidak tahu apa yang benar-benar berlangsung di benak Bang Foke.

Saya tidak akan menulis lagi tentang gempita Pilkada DKI. Tugas saya selesai dengan terpilihnya Jokowi-Ahok. Tentunya ada alasan tertentu yang membuat saya memihak dengan tegas ke pasangan Jokowi-Ahok. Pertama, pasangan ini fenomenal dan jika terpilih akan menjadi contoh demokrasi yang baik. Kedua, dengan terpilihnya Ahok, maka Jakarta menjadi barometer kerukunan umat beragama dan etnik. Ketiga, menjadi fenomena menarik etnik minoritas menjadi pemimpin Jakarta, apalagi seorang keturunan China yang pada tahun 1998 menjadi sasaran kerusuhan - walapun secara garis keturunan hampir 90 % penduduk Indonesia keturunan China. Keempat, memberi kesempatan kepada calon gubernur yang masih muda dengan track record positif. Kelima, menghukum partai-partai politik yang bernafsu dengan kekuasaan. Keenam, melawan arogansi dan dominasi primordialisme palsu dan sectarian dan rasis para manusia seperti Rhoma Irama, Hidayat Nur Wahid, dan Amien Rais.

Khusus buat Rhoma Irama, sungguh saya kagum dengan penyanyi dan lagu-lagu Rhoma Irama sebelum muncul lagu Laillaha Illallah yang fenomenal itu. Lagu itu menjadi tonggak perubahan lagu-lagu indah, menarik dan menyenangkan seperti 135 Juta, Begadang, Monas, dan Binaria. Lagu-lagu yang bernada indah dengan bunyi-bunyian gendang dan gitar yang menawan, plus suara Rhoma Irama yang mendayu dengan cengkok kekuatan suara khas dangdut. Saya sangat selektif mendengar lagu dangdut dan lagu-lagu Rhoma Irama, selain Elly Khadam yang luar biasa. Malah saya tak pernah mendengarkan lagu Indonesia kecuali terpaksa di radio mobil saja.

Selain lagu-lagunya, saya tidak tertarik dengan sifat memfitnah dan sektarian seperti menggambarkan Singapura, skenario Ahok menggantikan Jokowi. Semua itu tidak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia yang pluralis.

Selain itu Hidayat Nur Wahid juga menjadi bahan tertawaan selama pilkada DKI. Ambisi kekuasaan duniwinya dan sinyalemen soal mahar PKS mendukung Foke menjadi topik menarik. Inkonsistensi Hidayat dan PKS akan menimbulkan masalah. Komentar yang mencla-mencle persis sama dengan Amien Rais tentang Jokowi, yang menunjukkan keiri-dengkian mereka, menjadi catatan untuk melawan dan mengampanyekan anti Hidayat Nur Wahid yang akan maju menjadi calon presiden 2014. Orang macam HNW ini jangan sampai diberi kesempatan berkuasa. Keadaan yang sama juga berlaku untuk Amien Rais.

Untuk itu, maka mulai sekarang akan muncul tulisan-tulisan yang mengritisi secara tajam PKS, Hidayat dan Amien Rais. Ini penting untuk menjaga keberlangsungan Negara Pancasila. Pemilu 2014 dan Pilpres 2014 akan menjadi topik yang hangat yang saying dilewatkan.

Selamat Jalan Bang Foke semoga segalanya indah dan kesehatan melingkupi Bang Foke. Haji PKS, Haji Rhoma Irama, Haji Hidayat, Haji Amien Rais, kalian akan selalu diawasi pembaca Kompasiana gara-gara pernyataan-pernyataan yang sangat tidak mendidik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun