"Mauuu!" jawab mereka kompak.
Mereka pun mengikuti Gupi. Air mulai mengalir deras, membawa Lemoto, kayu apung, dan Pak Katak meluncur, "Wuuussshh!" seperti naik perosotan raksasa. Di tepi sungai, enceng gondok melambai-lambai, seolah memberi semangat. "Ayo! Ayo! Selamat meluncur!" teriak si enceng gondok.
Perjalanan makin seru ketika seekor kepiting mungil mengangkat capitnya sambil berteriak, "Hati-hati! Di depan ada jeram kecil!"Â
"Terlambat!" jawab Lemoto. Mereka sudah keburu meluncur ke jeram mini itu, "Byuuurrrr!" Air menyembur, membentuk pelangi kecil di udara. Semua terdiam sebentar, lalu tertawa lagi.
Saat matahari mulai terbenam, mereka berhenti di tepian sungai. Langit berubah jingga, dan suara gemericik air terdengar menenangkan. "Seru banget hari ini," kata Lemoto sambil duduk di atas kayu apung. "Iya, kamu datang ke sungai ini seperti hadiah untuk kami," ujar Teratai. "Besok, kita petualangan lagi yuk!" tambah Gupi.
Lemoto mengangguk, "Tentu! Siapa sangka, jatuh dari pohon malah membuatku punya banyak teman."
***Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI