Mohon tunggu...
Nindita Arrum
Nindita Arrum Mohon Tunggu... Penulis - seorang manusia

penyuka ketenangan, hewan mengeong dan petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Batin

27 Februari 2018   16:44 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nirwana mengalir, keindahan yang hakiki

Semesta bergumam, 'ah sudah cukup!', tak usah diimingi lagi

Rintih hujan menangisi batuan ini

Harum tubuhnya memancarkan aroma sakti..

Aku rindu..

Cukup tahu..

Kau tak boleh tersiksa, cukup aku saja..

Rabb mu selalu ada..

Tak pernah lupa..

Iya kamu! Mana ada yang lain?

Kau tahu aku lemah, namun kau tak usah ikut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun