Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Senang menulis, pembelajar.

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Penulis kumpulan cerpen "Asa Di Balik Duka Wanodya", ,Novel “Serpihan Atma”, Kumpulan puisi”Kulangitkan Asa dan Rasa, 30 buku antologi Bersama dengan berbagai genre di beberapa komunitas. Motto: Belajar dan Berkarya Sepanjang Masa tanpa Terbatas Usia. Fb Nina Sulistiati IG: nsulistiati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen Anak "Arga dan Sang Penjaga Pagi"

28 Agustus 2025   23:11 Diperbarui: 28 Agustus 2025   23:11 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangunkan anak. Sumber gambar: https://www.alodokter.com/bunda-ini-5-tips-membangunkan-anak-di-pagi-hari

Seberkas cahaya muncul di hadapan Arga. Cahayanya sangat menyilaukan.

"Arga aku penjaga pagi jika kau ingin selamat, ayo bangun!" Suara itu keluar dari cahaya,"Ayo pegang tanganku."

Secepat kilat Arga mengulurkan tangan tepat saat cakar naga itu akan menyayat punggungnya.

"Bunda...!" teriak Arga keras saat Sang Penjaga Pagi menarik tangannya dengan cepat.

Arga terbangun. Wajahnya pucat dan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Dia memeluk tubuh ibunya yang masih duduk di sisi ranjang.

Ibunya merasakan pelukan erat Arga pertanda bahwa putra bungsunya itu sangat ketakutan.

"Kamu sedang bermimpi. Dan mimpi itu pertanda bahwa Tuhan sedang mengingatkanmu bahwa bermain game tanpa tahu waktu itu sangat merugikanmu. Kamu akan terlambat bangun dan pasti akan malas belajar juga," ujar ibunya seraya mengelus lembut rambut Arga.

Arga menunduk. Bayangan monster-monster dari game yang tadi mengejarnya masih terbayang jelas. Rasanya seolah mereka menertawakannya, seolah ia akan selamanya kalah jika tidak segera berubah.

Dengan tergesa, ia bangkit dari ranjang, menyingkap selimut yang kusut, lalu berlari kecil ke kamar mandi. Air wudhu yang dingin menyentuh wajah seperti menampar dan  menyadarkan sepenuhnya. Suara kokok ayam yang masih bersahutan dari kejauhan terdengar seperti ajakan baru: inilah waktunya memulai hari.

Saat Arga selesai melaksanakan salat, dia melihat layar handphone berkedip-kedip sendiri.

, "Arga... kami masih menunggumu... dunia game takkan pernah melepaskanmu..." Suara para monster itu seolah terdengar dan terlihat di layar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun