Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen 'Cinta yang Tak Bertakhta'

23 Januari 2023   16:21 Diperbarui: 23 Januari 2023   16:24 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbak Andina! Mbok Nah!" Teriak Rania dari arah luar. Rupanya Rania menunggui Bunda di depan ruang ICU.

 Mbok Nah membukakan pintu ruangan. Kemudian Rania memeluk Arina seraya menangis.  

"Ada apa, Rania? Tenang ya. Ceritakan ada apa?" tanya Andina berusaha menenangkan adiknya.

Setelah Rania tenang, dia menceritakan kepada Andina tentang Bunda.

"Bunda sudah pergi, Mbak. Dia sudah kembali kepada-Nya," ujar Rania pelan sambil terus menangis.

"Innalilahi wa inna ilahi rojiun ...," ujar Andina seraya memeluk adiknya.

"Sabar, sayang. Kita ikhlaskan kepergian, Bunda. Mungkin ini yang terbaik buat Bunda," hibur Mbok Nah  seraya memeluk Andina dan Rania.

Ternyata mimpi tadi adalah firasat yang diberikan kepada Andina. Bunda akan pergi jauh darinya. Ujian itu kembali datang kedalam kehidupan Andina dan dia harus kuat menjalaninya. Dia harus menggantikan peran Bunda untuk Rania, adik semata wayangnya.

"Ya...Rabbi, ampuni segala dosa Bunda dan tempatkanlah Bunda di tempat terindah milik-Mu," doa Andina dalam hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun