Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Merenungi Puisi Religius W.S. Rendra

28 April 2022   13:43 Diperbarui: 28 April 2022   17:39 4097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
W.S. Rendra. Sumber: Kompas.com

Gumamku ya Allah

WS. Rendra

Angin dan langit dalam diriku,
gelap dan terang di alam raya,
arah dan kiblat di ruang dan waktu,
memesona rasa duga dan kira,
adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!

Serambut atau berlaksa hasta
entah apa bedanya dalam penasaran pengertian.
Musafir-musafir yang senantiasa mengembara.
Umat manusia tak ada yang juara.
Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi.

Semua manusia sama tidak tahu dan sama rindu.
Agama adalah kemah para pengembara.
Menggema beragam doa dan puja.
Arti yang sama dalam bahasa-bahasa berbeda.

Jakarta, 28 Mei 1983
WS Rendra

Puisi ini menyampaikan tentang gumaman penyair tentang kehadiran sang Pencipta, Allah SWT. Pada bait pertama penyair menyampaikan tentang rahasia keberadaan Allah dengan bahasa simbolis dan hiperbolisme, Angin dan langit dalam diriku,
gelap dan terang di alam raya, arah dan kiblat di ruang dan waktu, gelap dan terang

Puisi ini memaparkan tentang derajat yang dimiliki manusia itu sama di mata Allah SWT. Dan agama adalah pondasi yang harus dimiliki oleh setiap manusia meskipun agama di Indonesia ini berbeda- beda tetapi tetap nilai-nilai kebaikanlah yang diajarkan, Sikap saling menghargai antar umat beragama disimbolkan dalam larik berikut:

Umat manusia tak ada yang juara.

Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi

Nilai religius juga terdapat dalam puisi W.S. Rendra yang berjudul "Tuhan, Aku Cinta Pada-Mu. Puisi ini adalah puisi terakhir yang dibuat oleh Rendra. Puisi ini dibuat bulan Juli 2009 dan beliau wafat pada bulan Agustus karena penyakit jantung koronernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun