Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penguatan Karakter Siswa Melalui Pantun

20 Juni 2021   22:33 Diperbarui: 20 Juni 2021   23:12 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:canva.com

Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan dengan sadar, terencana, dan terus menerus untuk memberdayakan potensi yang dimiliki agar memiliki karakter baik yang berguna bagi dirinya sendiri maupun lingkungan. Karakter yang diterapkan berkaitan dengan nilai-nilai moral dan terdiri dari pengetahuan, motivasi untuk melakukan nilai-nilai karakter tersebut.

Pendidikan karakter dapat diberikan dengan berbagai cara. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran. Selain guru memberikan materi bahan ajar, guru juga dapat memberikan nilai-nilai moral dan karakter positif kepada para siswa. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Materi bahan ajar disampaikan, pendidikan karakter pun dapat diberikan.

Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mendidik karakter anak, antara lain melalui materi pelajaran bahasa Indonesia. Pantun adalah salah satu materi yang disampaikan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Pantun ini juga dapat digunakan guru untuk menyampaikan nilai- nilai moral yang diharapkan dari para siswa.

Budiono (2010) menyatakan bahwa "Pantun adalah suatu bentuk puisi lama yang khas dari indonesia". Dalam bahasa Melayu, pantun berarti quatrain, yaitu sajak yang berbaris empat, yang bersajak a-b-a-b.

Ciri-ciri pantun

Pantun adalah puisi lama yang terikat oleh syarat, bentuk dan aturan.

Sudarma (2010:24) menyatakan bahwa pantun adalah jenis puisi melayu lama yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. setiap bait terdiri dari empat larik (baris)
  2. berirama (bersajak) ab-ab
  3. larik pertama dan kedua berupa sampiran, yang biasanya tidak mempunyai hubungan (mengandung maksud dan hanya diambil rimanya saja untuk menyetarakan maksud yang akan dikeluarkan). Larik ketiga dan keempat disebut maksud (isi) pantun, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut karena isi pantun mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh sipemantun.
  4. tiap baris terdiri dari 4 hingga 6 atau 8 sampai 12 suku kata.

Sebagai contoh aplikasi pembelajaran pantun yang dihubungkan dengan pendidikan karakter terdapat dalam kegiatan komunitas literasi di sekolah saya. Pantun sebagai salah satu materi pelatihan dalam komunitas Literasi SMP N 2 Cibadak. Dalam komunitas ini saya mengajak para anggota untuk menuliskan pantun yang memiliki nilai karakter.

Karakter Silih Asih, Silih Asuh

Mawar merah bunganya masih kuncup

Tumbuh subur dekat perigi

Kalau kita punya rejeki yang cukup

Janganlah lupa untuk berbagi

Pergi ke pasar membeli dukuh

Tapi harganya sangat mahal

Tanamkan silih asih, silih asuh

Tanda kita insan bermoral

Ada burung di dalam sangkar

Berjemur sambil bernyanyi

Adik kakak jangan suka bertengkar

Hiduplah saling menyayangi

Karakter Rajin

Jawa Barat banyak mojang geulis

Memakai kebaya dari kain brokat

Rajin membaca dan menulis

Insyaallah sukses dunia akherat

Kue mochi dari Sukabumi

Dimakannya sambil membaca surat

Jika kita ingin membumi

Pergi ke sekolah janganlah telat

Buka internet tak ada akses

Di kota Bogor banyak buah talas

Niat ingin jadi orang sukses

Giat belajar hindarkan malas

Karakter pantang menyerah

Geopark Ciletuh pemandangannya indah

Berkelok-kelok banyak rintangan

Jangan mengeluh dan jangan gundah

Tetap semangat menjawab tantangan

Pelabuhan ratu pantainya indah

Buah kelapa enak rasanya

Miliki karakter pantang menyerah

Cita- cita mudah diraihnya

Setiap muslim wajib mengaji

Mengaji bukan 'tuk formalitas

Generasi Islam harus mandiri

Bermental baja berakal cerdas

Cinta Budaya

Salabintana sejuk hawanya

Dikunjungi wisatawan dunia

Seni Sunda tiada duanya

Disukai banyak negara

Merajut nada nan bersenandung

Bersanding indah bukit Ciletuh

Sayup terdengar alunan angklung

Merenung hati terasa teduh

Pergi ke Jakarta naik dokar

Tas di tangan membawa angsa

Jadilah anak yang cerdas dan pintar

Menjunjung tinggi budaya bangsa

Karakter Religius

Rembulan masuk ke peraduan

Kilau bintang pun akan tenggelam

Terisak khusyu' mohon ampunan

Ikhlas di hati kan bersemayam

Bunga soka indah terawat

Dikelilingi oleh bunga melati

Banyaklah membaca sholawat

Agar mendapat syafaat dari Nabi

Bunga melati bunga tanjung

Terlihat indah di ujung taman

Begitu cantik gadis berkerudung

Tanda beriman kepada Tuhan

Referensi

Tri Nugroho, Fauzan. 2021. Pengertian Pantun, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis dan Contohnya. https://www.bola.com. Diakses pukul 21. 00, 20 Juni 2021.

Setiawan, Samhis. 2021. Pengertian  Pantun https://www.gurupendidikan.co.id/

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun