Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bunga Bukit Randu

5 Maret 2021   18:05 Diperbarui: 5 Maret 2021   18:21 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku membuka bungkusan itu dan mencicipi kuenya.

"Hm, ini enak lo Hani. Tidak berasa singkongnya. Bundamu memang pandai mengolah makanan kampung menjadi makanan kekinian. Ini lagi ada kejunya jadi tambah nikmat," ujarku sambil menawarkan juga kepada mereka. Hani, Dina dan Muti mengambil kue itu dan menikmatinya.

Setelah shalat Ashar beberapa ibu datang. Mereka membawa alat tulis yang aku berikan .  Jadwal belajar memang dilakukan setelah ibu-ibu selesai melakukan pekerjaan rumah ataupun pekerjaan di sawah.

Aku bahagia saat program ini mendapat sambutan dari ibu-ibu ini. Sudah enam bulan kelas belajar ini berlangsung. Beberapa ibu sudah mulai pandai membaca dan menulis.

"Bu Aina, ini ada jagung manis. Lumayan buat cemilan," ujar bu Asih yang membawa sekeresek jagung.

"Bu Asih habis panen jagung, ya?" tanyaku sambil menerima keresek itu,"Terima kasih, ya bu Asih."

Ibu-ibu ini memang baik. Setiap ada yang panen apa pun pasti memberikan kepadaku juga. Inilah yang membuatku betah tinggal di desa Bukit Randu ini. Keramahan dan gotong royong warga sangat kental. Mereka memiliki semangat belajar dan berubah.

Sore ini aku dibantu Hani mengajar  sedangkan Muti dan Dina menyiapkan minuman dan makanan di dapur. Biasanya setelah belajar, kami melanjutkan dengan ngobrol-ngobrol tentang desa ini.

Tanpa terasa dua jam sudah kelas belajar berlangsung. Suara pengajian di masjid sudah terdengar. Pertanda kegiatan belajar harus diakhiri. Sore itu aku bahagia karena melihat kemajuan ibu-ibu itu.

 Matahari pun sudah mulai condong ke arah barat. Lembayung senja mengiringi burung-burung kembali ke sarangnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun