Mohon tunggu...
Ni Made Sri Andani
Ni Made Sri Andani Mohon Tunggu... Marketing Consultant dengan 34 tahun pengalaman lintas Industri

Dokter hewan dengan hobby gardening, menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Seni

"Happy Love Happy" Karya Agus Pisaro W, Memilih Bahagia Dalam Imajinasi

17 Mei 2025   12:25 Diperbarui: 17 Mei 2025   12:25 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung sedang memandangi lukisan "Happy Love Happy" karya Agus Pisaro W, di pameran Beyond Imagination, JDC

Saat berkeliling melihat-lihat lukisan di ruang pamer Contemporary Art Exhibition "Beyond Imagination" di JDC, ada satu lukisan yang terlihat beda dari sekelilingnya.  Sementara lukisan lain terasa berat, penuh dengan pesan dan filosofi, melihat lukisan ini saya langsung merasa bahagia, gembira dan ringan tanpa beban. Lukisan itu berjudul "Happy Love Happy" karya Agus Pisaro W.

Bagi saya, lukisan ini adalah ledakan kebahagiaan dalam balutan gaya pop surealis yang khas. Siapapun yang mengenal karya-karya Agus sebelumnya akan segera merasa familiar dengan palet warnanya yang cerah, hijau toska yang adem, kuning ceria dan semburat warna-warna pastel yang memancarkan nuansa ringan dan joyful.  Saya melihat warna serupa diaplikasikan di beberapa lukisan Agus Pisaro yang dipajang di pameran lain juga.  Di balik warna-warna cerah itu, tersimpan pesan-pesan yang menyentuh dan mengundang senyum.

"Hapoy Love Happy" karya Agus Pisaro W

Yang pertama menyambut pandangan saya di lukisan ini adalah sosok Buddha yang damai dan megah di latar belakang. Sosok ini sering muncul dalam karya-karya Agus. Dan di lukisan ini, ia menjadi pusat keseimbangan dalam lanskap visual yang ramai namun harmonis. Buddha yang kita kenal sebagai lambang ketenangan, kebahagiaan, dan welas asih, seolah menjadi jangkar dari semua elemen visual yang ada. Tidak ada kerusuhan, tidak ada pertikaian. Yang ada hanya kedamaian dalam dunia imajinatif yang penuh cinta dan tawa.

Lalu pandangan saya turun ke sosok anak kecil berbaju dinosaurus hijau yang memegang balon-balon pink. Anak ini terlihat sangat bahagia, polos, dan menggemaskan. Ada sesuatu yang menyentuh hati setiap kali melihat anak kecil. Rasa ingin melindungi, menyayangi, dan ikut tertawa bersama.

Di sebelahnya, muncul tokoh berbulu kuning yang langsung mengingatkan saya pada Elmo dari Sesame Street, tapi dalam versi yang lebih pop dan eksperimental. Tapi kalau Elmo kan rasanya berwarna merah ya.  Dengan mata besar dan senyum lebar, karakter ini memancarkan energi ceria, ramah, dan penuh rasa ingin tahu. Sosok yang mengajak kita untuk tidak terlalu serius menjalani hidup.


Lucunya lagi, ada dinosaurus besar di belakang mereka. Tapi wajah sang dino ditutup dengan gambar monster kartun hitam putih yang lucu. Ketakutan akan keganasan dinosaurus langsung sirna digantikan tawa. Ide yang cerdas dan menggelitik, khas Agus Pisaro. Ia tahu betul bagaimana mencampur imajinasi, humor, dan makna dalam satu kanvas.

Dan terakhir ada  si kaktus biru yang berdiri manis di depan, dengan tiga emoji tertawa sebagai kepalanya. Kaktus yang biasanya berduri dan terasa kaku,  kini tampil jenaka dan hangat. Sebuah simbol bahwa bahkan hal yang keras dan tajam pun bisa dibungkus dalam cinta dan keceriaan.

Seluruh latar hijau toska dan pegunungan serta tanah merah memberi kesan dunia fantasi yang tak biasa, yang  membuat kita betah lama-lama memandangi lukisan ini. Seperti sedang masuk ke negeri dongeng masa kini, tempat anak-anak, monster lucu, dan simbol digital hidup damai bersama dalam satu semesta bahagia.

Pengunjung sedang memandangi lukisan
Pengunjung sedang memandangi lukisan "Happy Love Happy" karya Agus Pisaro W, di pameran Beyond Imagination, JDC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun