Mohon tunggu...
Ni Made Dwi Pradnyani
Ni Made Dwi Pradnyani Mohon Tunggu... Guru IPA di SMP Negeri 1 Selemadeg

Guru IPA sekaligus mahasiswa pascasarjana yang bersemangat pada sains dan pendidikan, dengan tekad untuk terus belajar, berbagi, dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan: Antara Teori dan Praktik dalam Mencetak Generasi Masa Depan

1 Oktober 2025   10:25 Diperbarui: 1 Oktober 2025   10:25 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebijakan pemerataan anggaran sekolah dengan dasar etika keadilan sosial.

Dengan studi praktis, filsafat pendidikan tidak berhenti di ruang diskusi, tetapi hadir dalam bentuk metode pengajaran, kebijakan kurikulum, dan interaksi nyata di kelas.

3. Keterhubungan Teori dan Praktik

Pertanyaannya: apakah teori dan praktik ini bisa dipisahkan? Jawabannya, tidak. Teori tanpa praktik adalah hampa, sementara praktik tanpa teori adalah buta.

Ambil contoh Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia. Dari sisi teoritis, ia berakar pada progresivisme (John Dewey) yang menekankan pengalaman belajar. Dari sisi praktis, kurikulum ini diwujudkan dalam pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi pembelajaran, dan asesmen formatif.

Begitu pula dengan pendidikan karakter. Secara teoritis, ia menekankan nilai moral (aksiologi). Secara praktis, ia diterapkan melalui kegiatan pembiasaan, integrasi dalam pelajaran, hingga program ekstrakurikuler.

Teori dan praktik bekerja seperti dua sisi mata uang: saling melengkapi. Filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru bukan hanya "tukang ajar", tetapi juga "pemikir" yang merefleksikan tindakannya.

4. Implikasi bagi Kehidupan Sehari-hari

Apa artinya semua ini bagi kita?

  • Bagi guru: sadar bahwa setiap metode yang dipilih lahir dari landasan filosofis tertentu. Misalnya, memilih diskusi kelompok berarti percaya bahwa belajar adalah proses sosial.

  • Bagi siswa: memahami bahwa belajar bukan sekadar kewajiban, tetapi bagian dari perjalanan menjadi manusia seutuhnya.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun