Mohon tunggu...
Nilna Nurfadhilah
Nilna Nurfadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Mahasiswa S1 Universitas Airlangga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Nasib Angkot di Masa Pandemi

15 Mei 2023   23:50 Diperbarui: 15 Mei 2023   23:50 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Liputan6.com

Di masa pandemi Covid-19 ini seluruh sektor cukup terdampak, tak terkecuali sektor transportasi. Transportasi umum mengalami penurunan yang sangat signifikan. Meskipun masih memiliki waktu yang cukup efisien dan kenyamanan yang menjadi preferensi pribadi masyarakat, alasan "lebih aman" dari paparan virus Covid-19 menjadi alasan utama yang kini bagi sebagian besar masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi dari transportasi umum. 

Sejak awal masa pandemi hingga kebijakan PPKM Level 4 kembali diterapkan oleh pemerintah, angkutan umum perkotaan menghadapi masa krisisnya. Penumpang yang jauh berkurang dari biasanya akibat minimnya mobilitas masyarakat serta adanya kebijakan pembatasan kapasitas angkut yaitu maksimal 50% untuk kendaraan umum, membuat pendapatan dari angkutan umum perkotaan menurun drastis, bahkan terkadang hingga minus.

Dilansir dari KompasTV, sejumlah sopir mengaku sehari hanya mendapatkan penumpang tidak lebih dari 80 orang perhari, yang mana uang yang didapatkan terkadang hanya dapat mengganti uang bahan bakar. Bahkan untuk memenuhi setoran pun tidak mencukupi. Belum lagi dengan adanya jasa angkutan daring atau online  yang mengalihkan sejumlah penumpang dari angkutan umum sebelumnya. Namun para sopir tersebut tetap berusaha menunggu datangnya penumpang setiap harinya dan mereka hanya mencoba tetap bertahan di tengah pandemi ini.

Lantas, apakah ada tindakan dari pemerintah atas hal tersebut?

Hingga saat ini, hal ini masih menjadi masalah bagi pemerintah yang belum dikaji lebih lanjut. Belum ada tindak lanjut berupa kebijakan terentu yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghadapi kondisi ini. Sejak Juli 2021, beberapa pemerintah daerah seperti Pemerintah Kota Depok dan Purwakarta sudah mulai memberikan bantuan sosial seperti penyaluran sembako. Namun hal ini belum dilakukan secara merata di seluruh wilayah, sehingga masih banyak sopir angkot yang benar-benar merasa kesulitan atas situasi ini. 

Diharapkan kedepannya setidaknya pemerintah dapat menetapkan bantuan secara merata kepada seluruh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai sopir angkot, serta adanya solusi baru untuk pengelolaan sistem transportasi umum dalam masa pandemi, dan tidak menganaktirikan angkot, sehingga jasa angkutan kota ini dapat tetap survive di masa pandemi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun