Mohon tunggu...
Humaniora

Menanamkan Nilai-nilai Kebhinnekaan Pada Generasi Muda Penerus Bangsa

10 Juli 2017   23:32 Diperbarui: 10 Juli 2017   23:53 17101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di seluruh dunia. Dari sabang sampai merauke ada sekitar 17.504 pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain banyaknya pulau, wilayah Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam. Disamping kekayaan alam, Indonesia juga memiliki banyak kekayaan budaya yang beranekaragam. Dan juga karakter bangsa Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, toleransi dan rendah hati. Sebagai warga Indonesia hendaknya mengetahui tentang seluk beluk Negara Kesatuan Republik Indonesia beserta segala kekayaan alam, ragam budaya dan karakter luhur yang semestinya perlu dilestarikan.

Indonesia adalah negara kesatuan yang penuh dengan keberagaman. Indonesia terdiri atas beranekaragam budaya, bahasa, ras, agama, suku bangsa, kepercayaan dan lain-lain. Yang dipersatukan dengan semboyan bangsa Indonesia, yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Maksudnya walaupun kita berbeda, tetaplah kita sebangsa dan tidak boleh membeda-bedakan, baik budaya, bahasa, ras, agama, suku, kepercayaan dan warna kulitnya. Bagi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika merupakan kalimat pengikat atau pemersatu. Agar masyarakat utuh dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang bersatu tidak mudah terpecah belah serta kokoh dalam menghadapi ancaman.

Tugas kita sebagai warga negara yaitu mengawal terselenggaranya perwujudan kebhinnekaan itu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sudah sepatutnya kita mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari, contonya dengan cara bertoleransi. Toleransi merupakan sifat dasar masyarakat Indonesia. Yang memiliki arti saling menghormati antar agama, suku bangsa, menghargai hasil karya orang lain, bergotong royong membangun bangsa tanpa memandang perbedaan suku dan agama yang ada, tidak saling membedakan bahkan mencaci karena hal ini dapat menimbulkan konflik dan menjadi sumber atau awal pemecah kesatuan bangsa.

Pada zaman sekarang ini, seperti yang kita ketahui, generasi penerus bangsa justru telah melupakan jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia. Masuknya pengaruh budaya barat membuat generasi muda lebih bangga tampil kebarat-baratan dan menganggap kebudayaan di negeri sendiri sebagai suatu yang telah dianggap kuno. Hal ini dikarenakan, generasi muda Indonesia kurang mengenali dan memahami negeri sendiri. Hal inilah yang membuat kaum muda khususnya kalangan pelajar tidak mengerti nilai dari kebhinnekaan. Nilai-nilai kebhinnekaan tidak melekat pada diri mereka, bahkan mereka meninggalkan dan melupakan nilai dari kebhinnekaan. Padahal seharusnya merekalah yang menjunjung tinggi nilai kebhinnekaan dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena kaum muda inilah yang nantinya akan mewarisi dan memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh sebab itu, nilai-nilai kebhinnekaan haruslah ditanamkan pada generasi muda sejak dini, sebagai penerus bangsa nantinya. Nilai luhur bangsa Indonesia harus dibangun kembali pada generasi muda agar tidak memudar. Generasi muda haruslah membudayakan keberagaman yang ada. Dengan saling menjaga, melindungi dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia kita haruslah bangga terhadap apa yang dimiliki negara kita dan menjaganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun