Ulos merupakan kain tradisional yang sangat berharga bagi masyarakat Batak dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional Indonesia pada 17 Oktober 2014.
Kain ini memiliki beragam fungsi dan makna dalam kehidupan sehari-hari, serta digunakan dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian
Dari Bahasa asalnya, Ulos berarti Kain dengan Warna dominan Merah, Putih dan Hitam, yang di hiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak.
Pada awalnya ulos dikenakan dalam bentuk selendang atau Sarung, dan digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun sesuai dengan perkembangan jaman, Ulos banyak dijumpai di dalam bentuk produk souvenir, pakaian, tas, alas meja, dasi dll.
Mangulosi adalah suatu kegiatan adat yang sangat penting bagi orang Batak. Dalam setiap kegiatan seperti upacara pernikahan, kelahiran dan dukacita, dimana Ulos selalu menjadi bagian adat yang selalu di ikutsertakan. Ulos pun menjadi barang yang penting dan dibutuhkan semua orang kapan saja dan dimana saja, hingga akhirnya Ulos memiliki nilai yang tinggi ditengah tengah masyarakat Batak, sehingga ada aturan penggunaan Ulos yang dituangkan dalam aturan adat.
Dengan aturan tersebut, maka pemberian Ulos haruslah sesuai dengan aturan adat seperti:
Ulos hanya diberikan / diuloskan , kepada kerabat yang secara silsilah berada dibawah kita sesuai dengan adat istiadat, misalnya: Orang Tua kepada AnakÂ
Jenis Ulos juga diberikan haruslah berdasarkan kerabat yang akan diberi Ulos, spt Ulos Ragi Hotang diberikan untuk Ulos HELA (menantu laki-laki).
Seiring dengan perkembangan waktu, Ulos tidak hanya diberikan / diuloskan  kepada Orang Batak saja, namun juga diberikan kepada orang "Non Batak".
Pemberian Ulos kepada orang Non Batak ini biasanya dapat berarti sebagai sebuah symbol kasih sayang atau penghormatan.
Misalnya, ketika Ulos diberikan kepada Pejabat, maka do'a yang mengiringi adalah agar kehangatan dan kasih sayang pejabat kepada rakyatnya selalu menyertainya ketika menjalankan tugas-tugasnya.
Jenis Ulos:
Ulos Ragi Hotang:
Digunakan dalam upacara pernikahan, melambangkan ikatan batin yang kuat antara pasangan.
Ulos Sibolang:
Digunakan dalam upacara kematian, melambangkan duka cita dan penghormatan.
Ulos Mangiring:
Digunakan dalam upacara kelahiran, melambangkan kesuburan dan harapan untuk memiliki banyak anak.
Ulos Bintang Maratur:
Digunakan untuk menyampaikan ucapan selamat dan harapan baik.
Ulos Antak-Antak:
Digunakan dalam upacara melayat.
Ulos Sadum:
Digunakan sebagai kenang-kenangan atau hiasan dinding.