Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lift Nomor Dua

29 April 2024   07:29 Diperbarui: 29 April 2024   07:38 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dream.co.id/stories/inilah-

Sebuah dipan berkain pucat

Dipapah perawat berwajah kasih sayang

Kamar-kamar yang  kesepian hanya diam

Lift nomor dua merentang lengan

Menerima nona  rambut bau Shampo Korea

“kenapa” tanya seorang wanita tua

“rahasia” kata perawat

Di kamar nomor tigapuluha dua

Seorang malaikat  berambut ikal

Menggendong  gadis itu  ke rimbunan awan

“ke mana?’  gadis itu bergumam

“ditunggu Bapa” jawabnya

Hujan  jatuh dari awan langit di mata kekasihnya

Yogyakarta, 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun