Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pilkada 2020: Menanti Suara yang Lain? (1)

17 Desember 2020   12:27 Diperbarui: 18 Desember 2020   08:07 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilih perempuan di bilik suara TPS Kota Banda Aceh pada Kamis (25/4/2019).| Sumber: KOMPAS.COM/ RAJA UMAR

Bagi Kohlberg, perkembangan moral individu dicapai melalui tahap pra-kovensional, konvensional, dan pasca konvensional. Puncak perkembangan moral adalah etika keadilan yang merupakan prinsip moral universal. 

Dalam prinsip ini, tindakan dipilih karena benar, sesuai hukum, berdasarkan konsensus, dan disepakati sebelumnya.

Bagi Gilligan, teori perkembangan moral Kohlberg terlalu laki-laki. Perempuan tidak bertindak berdasarkan etika keadilan tetapi etika kepedulian. Jika etika keadilan menghasilkan tindakan berdasarkan hak sesuai aturan dan konsensus, etika kepedulian mengharuskan agar tindakan yang diambil didasarkan pada perhatian dan kepedulian. Peduli berarti bahwa tidak boleh ada yang disakiti dan disingkirkan.

Dua prinsip moral ini menjelaskan bagaimana anak laki-laki dan perempuan menyelesaikan konflik secara berbeda. Jika terjadi kecurangan dalam permainan, misalnya, anak laki-laki akan berargumen, bertengkar, tetapi kemudian berunding lalu meneruskan permainan setelah aturan yang adil disepakati.

Pada anak perempuan tidak terjadi demikian. Ketika pertengkaran meletup, mereka akan menghentikan permainan. Berhenti karena tidak mau saling menyakiti dan kehilangan teman. Bagi Gilligan, fakta ini menunjukkan pola perkembangan moral berbeda dari laki-laki.

Perempuan bertindak lebih didasarkan pada kepedulian. Sederhananya tidak boleh ada yang disakiti, tidak boleh ada yang disingkirkan. Prinsip ini yang menjelaskan beberapa jenis tindakan yang diambil perempuan dan tidak bisa dipahami laki-laki. 

Dalam beberapa kasus, tindakan itu dicap tidak bermoral oleh masyarakat yang didominasi budaya partriaki.

Apakah seorang gadis muda yang menggugurkan kandungan, dipandang tidak bermoral. Jawaban adalah ya berdasarkan prinsip keadilan universal, yakni setiap orang berhak atas kehidupan. 

Obrolan lebih mendalam akan menghasilkan jawaban berbeda. Aborsi dilakukan karena ia peduli pada pacarnya yang akan putus kuliah, pada orangtuanya yang akan malu, pada yang akan tersakiti karena kehamilannya. 

Kita tidak sedang mengatakan bahwa aborsi dibenarkan, tetapi perempuan, dalam gagasan Gilligan bertindak berdasarkan prinsip moral berbeda dengan laki-laki.

Perempuan dan Kebijakan yang Peduli? (bersambung bos).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun