Mohon tunggu...
nikmah tsaniyah
nikmah tsaniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lakukan apa yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarlah Allah yang mengurusnya(imam malik)

berguna sesama

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Nulis Bukan Sekadar Nulis

25 Maret 2021   08:11 Diperbarui: 25 Maret 2021   08:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali bagi sebagian orang menulis adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Padahal kalau kita cermati, kita selalu menjadi penulis, tumbuh dan besar melalui literasi--yang salah satunya juga menulis, tapi mengapa kita begitu sulit untuk menulis. Satu hal yang penulis temui dalam banyak kasus adalah, kita sering menggap kita tidak mempunyai kemampuan yang bagus untuk menulis, atau kita tidak mendapatkan ide untuk dituangkan dalam tulisan. Percaya atau tidak, hal tersebut seringkali kita temui begitu juga yang penulis alami dulu.

Kita tentunya memahami dan sepakat bahwa kemampuan didapat dari kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu. Hukum alam bahwa semakin sering pisau dipakai, semakin sering diasah, maka akan semakin tajam. Begitupula dengan kemapuan kita untuk menulis. Dan percaya atau tidak, ketika kita berhasil menciptakan sebuah karya tulisan dan orang mengapresiasi karya kita tersebut akan timbul rasa kepuasan tersendiri dan pada akhirnya kita akan kecanduan, penulis menyebutnya dengan adiktif.

Profesi menulis terbuka untuk siapa saja. Apapun latar belakang, ekonomi, kekuasaan, tanpa dibatasi oleh umur. Namun tidak dipungkiri banyak orang memiliki bakat menulis tanpa di ketahuinya dan tidak pernah di asah dan berjalannya waktu akan hilang begiti saja.

Tidak jarang juga seseorang mengawal kesuksesannya melalui karya tulisan-tulisannya misal Habiburrahman el shirazy namanya kian mencuat berkat karya tulisannya, politik wanita muda Tsamara Amny berkat menulisnya kini di kenal oleh publik dan bahkan menduduki kursi anggota DPR,  dengan menulis seseorang bisa berdaya. Jika kita telisik lebih lanjut esensi menulis  adalah aktivitas merumuskan kembali berbagai masalah yang pernah dialami dan dibaca pada waktu lalu, direkonstruksi ulang dan dikomplikasikan untuk diolah menjadi sebuah tulisan.

Bisa jadi, tulisan yang dibuat sekarang pernah seide, sama dan sebangun dengan tulisan lima atau sepuluh tahun lalu dari penulis yang berbeda. Namun begitu, karena masing-masing orang berbeda dalam meracik menyajikan pikiran-pikiran yang  sulit untuk diungkapkan   dan menyesuaikannya dengan kondisi (kebutuhan) masyarakat jadilah tulisan yang tetap enak dibaca. Tanpa pembaca berpikir bahwa tulisan itu pernah seide, sama, dan sebangun dengan tulisan lain dari penulis yang berbeda.

Sebutir peluru haya bisa menembus satu kepala manusia, sedangkan sebuah tulisan dapat menembus ribuan kepala(sayyid quthub). Jika engkau ingin tidak dilupakan orang  setelah meninggal dunia, lakukanlah sesuatu yang patut ditulis atau tulislah sesuatu yang patut dibaca begitu saran Berjamin Franklin.

Banyak yang mengeluhkan merasa kebingungan mencari tema untuk menulis. Ada beberapa dari mereka harus melakukan ritual- ritual tertentu untuk menemukan ide. Sangat aneh jika umat Muhammad shallahu wa sallam tidak rajin membaca, padahal wahyu pertama yang diterima beliau adalah perintah Iqara', bacalah!

Dengan membaca akan membuka cakrawala yang leboh luas dan kreatif. Salah satu cara untuk menemukan ide adalah dengan memperbanyak bacaan, dengan banyak literasi yang kita baca akan tidak mungkin akan mengawal kita untuk memulai menulis.

Dengan membaca maka akan memunculkan ide-ide yang kreatif dan inovativ. Tinggal bagaimana kita mengemas dalam bentuk tulisan. Hal demikian hampir sama saja ketika orang membuat sebuah masakan. Bisa jadi bahan dan cara mengolah sama. Namun, bumbu, gabungan antar unsur lain yang ditambahkan pada calon masakan itu bisa jadi menimbulkan selera yang berbeda. Atau bahan masakan tersebut sama, tetapi  cara pengolahan yang berbeda. Padahal bahannya sama bukan?

Menurut akademi kepengarangan, menulis atau mengarang adalah keseluruhan kegiatan seseorang mengungkapkan gagsan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang atau penulis itu. Orang yang menulis (penulis)sering disebut kolomnis.

Sedangkan kegiatan mengarang kegiatan itu bisa dibagi menjadi tiga proses kreatif yakni zat (subtance), siasat(strategy)dan gaya(style). Yang dimaksud zat adalah unsur-unsur , bagian-bagian dan bahan-bahan dan bahan-bahan pembentuk tulisan. Bahan-bahan itu meliputi teori, data, peristiwa dan informasi sebagai bahan pembentuk tulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun