Mohon tunggu...
Nida Nurkhofifah
Nida Nurkhofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Program Studi PGMI

Hobi bermain gitar, menggambar, melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Pemaparan Paragraf

20 Mei 2023   21:19 Diperbarui: 20 Mei 2023   21:30 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai sobat Kompasiana, pernahkah kalian membaca buku atau artikel? Dalam bacaan tersebut selain terdapat suatu kata dan kalimat kalian pasti pernah menemukan paragraf dalam bacaan tersebut. Apa sih paragraf? Fungsinya apa dan teknik pemaparannya seperti apa?
Jadi paragraf adalah bagian karangan atau tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran atau gagasan. Setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide pokok. Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat, yang disebut kalimat utama Dari kalimat utama paragraf itulah kalimat-kalimat penjelas, baik yang sifatnya mayor maupun minor, dituliskan secara tuntas, lengkap, dan terperinci.
Tanpa adanya paragraf dalam suatu bacaan pasti akan merasa lelah dalam membaca karena tidak ada untuk penghentian yang wajar saat membaca.
Untuk lebih jelasnya kita bahas lebih dalam yuk mengenai paragraf

Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Satu hal lagi yang harus dicatat di dalam sebuah paragraf, yakni bahwa paragraf itu harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh. Jadi, pertautan yang terjadi antara kalimat satu dan kalimat yang lainnya itu mengandaikan terjadinya kepaduan dan kesatuan unsur-unsur yang membangun paragraf itu. Dengan pemahaman seperti di atas itu dapat ditegaskan bahwa sesungguhnya sebuah paragraf harus mengemban ide pokok atau ide utama.

Fungsi dari paragraf ialah pertama sebagai pengantar ide, isi kalimat, serta penutup kalimat dalam sebuah tulisan. Fungsi kedua, paragraf sebagai bentuk untuk menuangkan isi pikiran si penulis dalam bentuk tulisan. Fungsi ketiga, paragraf digunakan agar pembaca bisa lebih mudah dalam memahami isi bacaan tersebut.

Teknik pemaparan paragraf


1. Paragraf Deskriptif

Paragraf deskriptif adalah sebuah paragraf untuk menggambarkan sejelas- jelasnya suatu objek. Penulis seakan-akan berada di tempat itu sehingga ia dapat melihat dan mendengar sendiri segala hal yang ada di tempat itu. Oleh karena itu, paragraf deskriptif dapat dikatakan lebih menekankan pada dimensi ruang. Ciri-ciri dari paragraf deskriptif ialah:
a. Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
b. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran. penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
c. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
d. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.


2. Paragraf Ekspositoris


Paragraf jenis ini disebut juga paragraf paparan. Tujuannya adalah untuk menampilkan atau memaparkan sosok objek tertentu yang hendak dituliskan. Penyajiannya tertuju pada satu unsur dari objek itu saja, dan teknik pengembangannya dapat menggunakan analisis kronologis maupun analisis keruangan. Ciri-ciri paragraf ekspositoris:
a. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
b. Gaya penulisannya bersifat informatif.
c. Menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh panca indra.
Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.

3. Paragraf Argumentatif

Paragraf jenis ini sering disebut juga paragraf persuasif. Tujuannya adalah untuk membujuk dan meyakinkan pembaca tentang arti penting dari objek tertentu yang dijelaskan dalam paragraf itu. Paragraf ini banyak digunakan untuk kepentingan propaganda, demonstrasi, promosi, negosiasi, dan lain sebagainya. Ciri-ciri paragraf argumentatif, yaitu:
a. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
b. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar.
c. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. grafik, dan lain-lain.
d. Penutup berisi kesimpulan.

4. Paragraf Naratif

Paragraf naratif berkaitan sangat erat dengan penceritaan atau pendongengan dari sesuatu. Paragraf naratif banyak ditemukan dalam cerita-cerita pendek, pendongengan, novel, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk menghibur para pembaca, kadangkala bahkan membawa para pembaca bertualang bersama, karena demikian terpesona dengan apa yang dinarasikan itu. Ciri-ciri paragraf naratif, antara lain:
a. Ada kejadian atau peristiwa.
b. Ada pelaku.
c. Ada waktu dan tempat kejadian.

Apa perbedaan antara paragraf deskriptif dan paragraf ekspositoris?

Deskriptif adalah tulisan atau karangan paragraf yang bertujuan menggambarkan objek apa saja sehingga pembaca juga bisa melihat, mendengar, merasakan, dan mencium segala sesuatu sesuai dengan apa yang dipaparkan penulisnya. Sedangkan Ekspositoris adalah paragraf yang menjelaskan salah satu unsur yang melekat pada suatu objek dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca. Objek tersebut disampaikan dengan cara tahap-tahap atau bagian-bagian dari objek tersebut.

Contoh untuk paragraf deskriptif ialah; Sepak bola adalah permainan tim. Olahraga ini membutuhkan 11 orang pemain, yang umumnya terdiri dari penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah dan penyerang. Olahraga ini membutuhkan bola dan gawang sebagai alat pelengkap permainan. Tidak hanya itu, sepak bola juga membutuhkan wasit sebagai pengadil di lapangan. Olahraga ini berlangsung selama 90 menit dan terbagi menjadi dua babak, di mana setiap babak selama 45 menit.

Contoh untuk paragraf Ekspositoris ialah; Membuang obat yang kadaluwarsa ke sembarang tempat akan sangat membahayakan bagi lingkungan. Sebab, meski sudah kadaluwarsa, zat kima pada obat-obatan masih tetaplah ada. Jika zat kimia itu mengenai air atau tanah, maka tidak mustahil jika pencemaran air dan tanah akan terjadi. Selain itu, jika dibuang ke sembarang tempat, obat tersebut berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Agar hal itu tidak terjadi, sebaiknya obat yang sudah kadaluwarsa tersebut diberikan ke pihak apotek atau rumah sakit tempat obat itu dibeli. Dengan begitu, nantinya obat yang sudah tidak terpakai itu akan dileburkan dengan cara khusus.

Bagaimana sobat? Sudah lebih paham belum tentang teknik pemaparan paragraf dan fungsi dari paragraf? Semoga bacaan ini bermanfaat ya buat kalian semua. Berikan saran dan kritik di kolom komentar ya, sampai jumpa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun