Mohon tunggu...
Nida Nurkhofifah
Nida Nurkhofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Program Studi PGMI

Hobi bermain gitar, menggambar, melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Pemaparan Paragraf

20 Mei 2023   21:19 Diperbarui: 20 Mei 2023   21:30 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paragraf naratif berkaitan sangat erat dengan penceritaan atau pendongengan dari sesuatu. Paragraf naratif banyak ditemukan dalam cerita-cerita pendek, pendongengan, novel, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk menghibur para pembaca, kadangkala bahkan membawa para pembaca bertualang bersama, karena demikian terpesona dengan apa yang dinarasikan itu. Ciri-ciri paragraf naratif, antara lain:
a. Ada kejadian atau peristiwa.
b. Ada pelaku.
c. Ada waktu dan tempat kejadian.

Apa perbedaan antara paragraf deskriptif dan paragraf ekspositoris?

Deskriptif adalah tulisan atau karangan paragraf yang bertujuan menggambarkan objek apa saja sehingga pembaca juga bisa melihat, mendengar, merasakan, dan mencium segala sesuatu sesuai dengan apa yang dipaparkan penulisnya. Sedangkan Ekspositoris adalah paragraf yang menjelaskan salah satu unsur yang melekat pada suatu objek dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca. Objek tersebut disampaikan dengan cara tahap-tahap atau bagian-bagian dari objek tersebut.

Contoh untuk paragraf deskriptif ialah; Sepak bola adalah permainan tim. Olahraga ini membutuhkan 11 orang pemain, yang umumnya terdiri dari penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah dan penyerang. Olahraga ini membutuhkan bola dan gawang sebagai alat pelengkap permainan. Tidak hanya itu, sepak bola juga membutuhkan wasit sebagai pengadil di lapangan. Olahraga ini berlangsung selama 90 menit dan terbagi menjadi dua babak, di mana setiap babak selama 45 menit.

Contoh untuk paragraf Ekspositoris ialah; Membuang obat yang kadaluwarsa ke sembarang tempat akan sangat membahayakan bagi lingkungan. Sebab, meski sudah kadaluwarsa, zat kima pada obat-obatan masih tetaplah ada. Jika zat kimia itu mengenai air atau tanah, maka tidak mustahil jika pencemaran air dan tanah akan terjadi. Selain itu, jika dibuang ke sembarang tempat, obat tersebut berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Agar hal itu tidak terjadi, sebaiknya obat yang sudah kadaluwarsa tersebut diberikan ke pihak apotek atau rumah sakit tempat obat itu dibeli. Dengan begitu, nantinya obat yang sudah tidak terpakai itu akan dileburkan dengan cara khusus.

Bagaimana sobat? Sudah lebih paham belum tentang teknik pemaparan paragraf dan fungsi dari paragraf? Semoga bacaan ini bermanfaat ya buat kalian semua. Berikan saran dan kritik di kolom komentar ya, sampai jumpa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun