Mohon tunggu...
NIA RETNO SETIAWATI 121222046
NIA RETNO SETIAWATI 121222046 Mohon Tunggu... jurusan S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Dian Nusantara - Mata Kuliah Teori Akuntansi - Dosen Pengampu:Prof.Dr, Apollo,M.Si.Ak

jurusan S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Dian Nusantara - Mata Kuliah Teori Akuntansi - Dosen Pengampu:Prof.Dr, Apollo,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Episteme Income and Capital Theory Accounting :Wolk,Tearney,Dodd" Kuis 5

12 Oktober 2025   22:00 Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Setiap periode pelaporan, komunitas bisnis dan keuangan memberikan perhatian penuh pada publikasi laporan keuangan perusahaan-perusahaan publik. Dari sekian banyak informasi yang tersaji, terdapat satu angka yang senantiasa menjadi pusat perhatian, sebuah indikator yang dapat memengaruhi nilai saham secara signifikan dalam waktu singkat: laba bersih.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Ketika kegiatan ekonomi berkembang menjadi kapitalisme industri, makna laba (income) pun berubah.
Laba tidak lagi dipahami hanya sebagai selisih aritmetika antara kekayaan awal dan akhir, tetapi menjadi indikator efisiensi dan nilai tambah produksi. Angka ini dipandang sebagai tolak ukur utama atas keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Laba yang tinggi sering kali diartikan sebagai cerminan manajemen yang efektif dan prospek usaha yang cerah. Sebaliknya, kerugian dapat dianggap sebagai sinyal adanya tantangan, kegagalan strategis, atau risiko keberlanjutan usaha. Bagi investor, laba merupakan indikasi potensi imbal hasil. Bagi manajemen, laba adalah ukuran pertanggungjawaban mereka.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Namun, di tengah signifikansi angka laba, ada baiknya kita meluangkan waktu sejenak untuk sebuah refleksi yang lebih mendalam. Pernahkah kita mempertanyakan: "Apakah esensi sesungguhnya di balik angka laba tersebut? Bagaimana angka itu diperoleh, dan apakah metode perhitungannya merupakan satu-satunya kebenaran yang mutlak?"Terdapat Fase Fase didalam suatu konsep Akuntansi

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Sebuah penelusuran ke dalam jantung teori akuntansi—sebagaimana diuraikan dalam berbagai literatur—mengajak kita untuk memahami kompleksitas ini. Kita akan mendapati bahwa pengukuran laba bukanlah sekadar proses aritmetika teknis yang melibatkan penjumlahan pendapatan dan pengurangan beban. Di baliknya, terdapat diskursus konseptual yang fundamental mengenai dua pilar yang menopang seluruh kerangka akuntansi: Modal (Capital) dan Pendapatan (Income).

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Matriks Sintesis Genealogi Melalui tulisan ini, mari kita telaah setiap lapisan konsep secara saksama untuk memahami mengapa hubungan antara modal dan pendapatan menjadi kunci untuk memaknai angka laba yang selama ini kita terima sebagai sebuah fakta. Ini adalah sebuah upaya untuk menjadi pembaca laporan keuangan yang lebih kritis dan bijaksana.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

keterkaitan sejarah logika Untuk memahami laba, kita perlu terlebih dahulu memahami fondasi yang menyusunnya. Teori akuntansi menegaskan bahwa sebuah kerangka yang baik harus mampu menjelaskan hubungan konseptual antara modal dan pendapatan. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan dalam sebuah konsep yang disebut "artikulasi".

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

logika logika dengan pengukuran yang objektif juga menganalogikan modal sebagai sebatang pohon, dan pendapatan (laba) sebagai buah yang dihasilkannya. Analogi ini membantu kita memahami bahwa pohon yang sehat dan terawat akan menghasilkan buah yang berkualitas. Demikian pula, laba tidak mungkin tercipta tanpa adanya modal yang dikelola secara efektif.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Dalam terminologi bisnis, modal merepresentasikan sumber daya ekonomi bersih yang diinvestasikan dalam perusahaan. Sementara itu, pendapatan adalah aliran masuk sumber daya yang timbul dari aktivitas utama perusahaan. Dengan demikian, laba yang dilaporkan pada hakikatnya adalah sebuah narasi kuantitatif mengenai seberapa efektif perusahaan mengelola dan menumbuhkan modalnya dalam satu periode waktu.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Hubungan artikulasi ini berarti laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Setiap transaksi yang memengaruhi laporan laba rugi (misalnya, penjualan) juga akan berdampak pada neraca (misalnya, kenaikan kas atau piutang). Akun laba ditahan (retained earnings) di neraca berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan keduanya, merekam akumulasi laba yang tidak didistribusikan kepada para pemilik modal.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Konsep Pemeliharaan Modal: Kapan Suatu Peningkatan Dianggap "Laba"?

Di sinilah letak inti dari diskursus teoretisnya. Untuk dapat menyatakan bahwa perusahaan telah menghasilkan "laba", kita harus berpegang pada satu prinsip dasar: kita tidak dapat mengakui laba jika hal itu mengorbankan keutuhan modal awal. Dengan kata lain, laba baru dapat dinikmati setelah kita memastikan bahwa modal yang menjadi sumbernya tetap terpelihara. Prinsip inilah yang dikenal sebagai Konsep Pemeliharaan Modal (Capital Maintenance).

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Ini adalah pertanyaan mendasar: Pada titik manakah peningkatan nilai aset dapat kita sebut sebagai "laba", dan pada titik manakah peningkatan tersebut hanyalah bagian dari upaya memelihara modal itu sendiri? Teori akuntansi menawarkan dua pendekatan utama, yang masing-masing memiliki implikasi yang berbeda secara signifikan.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
Pemeliharaan Modal Keuangan (Financial Capital Maintenance):

Ini adalah konsep yang paling lazim digunakan dalam praktik akuntansi di seluruh dunia, termasuk yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengadopsi IFRS. Menurut konsep ini, laba dianggap terbentuk apabila jumlah moneter dari aset bersih (modal) pada akhir periode melebihi jumlah moneter modal pada awal periode.

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
Pemeliharaan Modal Fisik (Physical Capital Maintenance):

Konsep ini menawarkan perspektif yang berbeda secara fundamental. Laba, menurut pendekatan ini, baru dapat diakui apabila kapasitas produksi fisik atau kemampuan operasional perusahaan pada akhir periode melebihi kapasitas pada awal periode.

  • Fokus: Kapasitas produktif (kemampuan operasional).

  • Cara Kerja: Laba diukur setelah perusahaan menyisihkan sumber daya yang cukup untuk menggantikan aset operasional yang telah digunakan. Pengukurannya tidak lagi berbasis biaya historis, melainkan biaya pengganti saat ini (current replacement cost).

  • Contoh: Sebuah perusahaan transportasi memulai operasinya dengan 10 unit kendaraan. Menurut konsep ini, laba baru dapat diakui setelah pendapatan perusahaan dikurangi tidak hanya dengan biaya operasional, tetapi juga dengan estimasi biaya yang diperlukan untuk mengganti ke-10 unit kendaraan tersebut dengan yang setara pada akhir periode. Apabila harga kendaraan meningkat, maka beban yang diakui akan lebih besar, dan laba yang dilaporkan akan lebih kecil dibandingkan dengan metode modal keuangan.

  • Keunggulan: Relevansi. Laba yang dihasilkan lebih akurat dalam mencerminkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kegiatan operasinya di masa depan. Hal ini memberikan gambaran yang lebih baik mengenai "laba berkelanjutan" dan mencegah distribusi dividen yang berasal dari modal yang seharusnya diinvestasikan kembali.

  • Kelemahan: Subjektivitas dan Kompleksitas. Menentukan "biaya pengganti saat ini" untuk berbagai jenis aset, terutama yang bersifat unik atau teknologinya berkembang pesat, dapat menjadi sangat sulit dan subjektif. Hal ini berpotensi membuka ruang untuk interpretasi yang beragam dan menyulitkan perbandingan laporan keuangan antarperusahaan.

Implikasi Penting pada Pengukuran Laba dan Pengambilan Keputusan

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Pilihan antara dua konsep pemeliharaan modal ini bukanlah sekadar wacana akademis. Hal ini memiliki dampak yang nyata dan signifikan terhadap angka laba yang dilaporkan, yang pada gilirannya akan memengaruhi persepsi dan keputusan para pemangku kepentingan.

  • Bagi Investor: Laba yang dihitung dengan pendekatan modal keuangan mungkin terlihat lebih menarik untuk tujuan dividen jangka pendek. Namun, investor jangka panjang akan lebih menaruh perhatian pada laba berbasis modal fisik, karena ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu melindungi basis operasionalnya dari dampak inflasi.

  • Bagi Manajemen: Konsep modal fisik menyediakan informasi yang lebih relevan untuk pengambilan keputusan strategis, terutama dalam hal penetapan harga. Harga jual produk idealnya harus mampu menutupi tidak hanya biaya historis, tetapi juga biaya pengganti di masa depan demi menjamin keberlanjutan usaha.

  • Bagi Pemerintah dan Kreditor: Laba berbasis modal keuangan yang tinggi dapat menghasilkan penerimaan pajak yang lebih besar bagi pemerintah. Namun, jika laba tersebut bersifat semu, maka pajak yang dikenakan dapat mengurangi modal kerja perusahaan. Di sisi lain, kreditor akan merasa lebih yakin terhadap perusahaan yang menunjukkan kemampuannya memelihara modal fisik, karena hal ini mencerminkan komitmen terhadap kelangsungan operasional.

Poin utamanya adalah, angka laba bukanlah sebuah kebenaran tunggal. Angka tersebut merupakan hasil dari sebuah pilihan konseptual yang dilandasi oleh tujuan pelaporan keuangan itu sendiri.

Lebih dari Sekadar Aspek Teknis, Ini adalah Perkara Filosofi

 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
 Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

                                                                                                 

Konsep ini tidak memperhitungkan dampak perubahan tingkat harga spesifik aset maupun inflasi secara umum. Fokusnya adalah pada nilai nominal. Apabila sebuah entitas memulai usaha dengan modal Rp100 juta dan pada akhir tahun modalnya tercatat sebesar Rp120 juta, maka laba yang diakui adalah Rp20 juta. Pendekatan ini sederhana, objektif, dan dapat diverifikasi berdasarkan data transaksi historis.Keunggulan: Objektivitas dan kemudahan verifikasi. Karena didasarkan pada biaya perolehan historis yang tercatat, pendekatan ini mengurangi unsur subjektivitas dan mempermudah proses audit.

Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Kelemahan Utama: Dalam kondisi inflasi, konsep ini berpotensi menghasilkan "laba semu" (illusory profit). Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan membeli persediaan seharga Rp10 juta dan menjualnya seharga Rp12 juta, sehingga mencatatkan laba Rp2 juta. Namun, akibat inflasi, biaya untuk membeli kembali persediaan yang sama kini telah meningkat menjadi Rp11 juta. Secara nominal, perusahaan memang membukukan laba Rp2 juta. Akan tetapi, sebesar Rp1 juta dari laba tersebut sesungguhnya dibutuhkan hanya untuk mempertahankan tingkat persediaan semula. Laba riil yang dapat didistribusikan tanpa mengurangi kemampuan operasional hanyalah Rp1 juta. Dengan demikian, laba yang dilaporkan sebesar Rp2 juta menjadi kurang relevan karena sebagian darinya bukanlah keuntungan sejati.

Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Pada akhirnya, diskursus antara modal keuangan dan modal fisik menegaskan satu hal yang esensial: akuntansi bukanlah ilmu pasti, melainkan sebuah "teknologi sosial"—sebuah bahasa yang dirancang oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, pengukuran laba tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga merefleksikan nilai-nilai institusional dan filosofi yang dianut oleh sebuah entitas.

Dominasi penggunaan konsep modal keuangan berbasis biaya historis di tataran global mencerminkan preferensi terhadap objektivitas, keterverifikasian, dan daya banding, sekalipun harus mengorbankan sebagian relevansi informasi di tengah kondisi inflasi.

Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 
Sumber Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach karya Harry I. Wolk, Michael G. Tearney, dan  James L. Dodd 

Dengan demikian, ketika kita menelaah angka laba yang dilaporkan, ada baiknya kita melihatnya dengan perspektif yang lebih luas. Mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam: Bagaimana laba tersebut diukur? Apakah ia telah memperhitungkan biaya riil untuk mempertahankan operasional di masa depan? Apakah "keuntungan" yang dilaporkan benar-benar mencerminkan peningkatan kekayaan yang sesungguhnya?

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, kita dapat bertransformasi dari sekadar pengguna pasif informasi menjadi analis yang lebih kritis. Kita dapat mulai memahami cerita yang lebih utuh di balik kinerja sebuah perusahaan, dan menyadari bahwa di balik setiap angka laba, terdapat modal yang harus senantiasa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun