Mohon tunggu...
Siti Kurniati
Siti Kurniati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Zonk!

22 Oktober 2022   22:05 Diperbarui: 22 Oktober 2022   22:22 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Meski Oktober merintik tak menyurutkan langkahku menuju sekolah peradaban. Sekolah yang telah menempaku menjadi seperti yang tak pernah kuimpikan. 

Ya beberapa hari yang lalu, aku didaulat menjadi Ketua Panitia perwakilan siswa dalam kegiatan Lomba Peringatan Bulan Bahasa tahun ini oleh Kepala Sekolahku.

"Ha! Aku bisa apa?" lirihku kepada diri sendiri.

"Pasti kamu bisa. Kita sama-sama belajar ya, Nis," ujar Bu Yulita mendengar suara lirihku.

Aku mengangguk perlahan seraya menunduk dan melamun.

"Ooo, aku ditunjuk sebagai ketua, mungkin karena aku baru saja menjuarai lomba Speech Contest antarpelajar tingkat Kabupaten," pikirku.

Aku sudah berkoordinasi dengan teman-teman sesama panitia dengan bimbingan guru yang terlibat dalam kepanitiaan ini.  Kami pun mulai bekerja di sela kegiatan utama kami, belajar.

Saat istirahat pertama, aku bersama tim mengecek persiapan lomba mulai dari formulir pendaftaran dan twibbonize yang sudah di-share ke grup kelas masing-masing, peserta dan mata lomba sudah terpampang di poster lengkap dengan persyaratannya, dan posternya pun sudah ditempel di beberapa tempat strategis di sekolah ini. Kalau temanya sudah disiapkan oleh Pak Risky, yaitu Ragam Bahasa Reka Sastra, keren bukan?

Seminggu, dua minggu jelang babak penyisihan, aku rajin membuka form digital pendaftaran. Ternyata, masih banyak mata lomba yang belum terisi.

"Bahasa Inggris, baru dua orang untuk lomba Story Telling dan Speech, Aksara Sunda dan Ngadongeng juga sama baru dua orang. Sementara Kana dan Speech Contest bahasa Jepang dan Monolog serta Baca Puisi bahasa Indonesia, masih kosong. Babak penyisihan kan tinggal seminggu lagi.  Aduh! Bagaimana ini?" seruku panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun