Manusia umumnya selalu bisa melihat hal terburuk orang lain. Ketika mereka mendapatkan hal yang negatif dari apapun dan siapapun itu  mereka sangat gembira (ntahlah apa yang membuat seperti itu aku sungguh tidak dapat memahaminya) ,saking segitunya mereka lupa bahwa mereka pun memiliki kekurangan. Sebenarnya mereka itu juga bisa mencari kebaikan dari setiap peristiwa maupun dari seseorang,tapi memikirkan hal negatif memang lebih cepat.Terkadang kita sebagai manusia memang alpa untuk mensyukuri nikmat yang diberikan tuhan ke pada kita.Ketika aku berkata seperti ini pastinya kamu yang tidak setuju akan mengatakan "Sok banget jadi orang".Tapi itulah yang terjadi ,bersyukur itu sangat penting ada pepatah mengatakan ketika satu jarimu menunjuk pada satu orang,4 jarimu menunjuk kearahmu.jadi sederhana nya ketika kamu menilai orang lain nilailah dulu diri sendiri,jangan sampai saking kamu (merasa/gak,disengaja/gak)menyakiti orang lain.Kamu ketiban batunya, syukur-syukur gak berurusan dengan hukum. Hari ini aku sibuk berkutat dengan kepeningan yang perlu untuk segera diuraikan atau nanti bisa menjadi insomnia yang akut.
Aku    : "Selesai!!!" aku berseru
Yana   :Ekspresinya terkejut "Ya ampun aku kira ada apaan"
Aku    :"Maaf-maaf"kataku sembari mengalungkan tanganku di lehernya
Yana    :"ok,yuk cek schedule hari ini "katanya membuka buku notes nya .Menjentikkan tangannya di buku itu untuk menunjukkanÂ
          apa yang harus kami lakukan,aku pun menganggukkan kepala.
   Akhirnya kami pun beranjak untuk berangkat ke kegiatan berikutnya.Langkah kami terhenti ketika melihat serombongan cewek lagi terpesona dan histeris memperhatikan pria-pria atletis lagi latihan Basket.Oh ya ampun sampai segitunya ,apa yang diperhatikan gak risih ya?.
Yana   : "Aduh ada si Wulan Cs lagi ,males aahÂ
         lewatnya"si Yana sudah merasa
         nelangsa duluan.
        Ya bagaimana tidak Wulan itu sebenarnya cantik banget ,mana populer lagi pokoknya tiada lawan.Tapi ntah kenapa kalau ketemu kami dia itu kayak nenek sihir tau gak ?,ngebully kami terus.Kadang aku berpikir memangnya kenapa kalau kami gak seperti dia ?,masalah buat dia?,bukannya seharusnya dia bersyukur porsi saingannya jadi berkurang gimana sih?.Aku geleng-geleng kepala mau gak mau harus dihadapi dari pada kerja kelompok kami batal.Aku pun mengamit tangan nya Yana,dan berjalan dengan cepat sampai tiba-tiba si Wulan sudah di depan kami siap-siap cari masalah.Tapi dia tidak tau kalau aku sudah menyusun rencana di 5 menit ke hopplessan si Yana.