Mohon tunggu...
Niko Hukulima
Niko Hukulima Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta dan Aktivis Credit Union Pelita Sejahtera

Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Berusaha untuk lebih baik hari demi hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Terus Berlatih Menjadi Fasilitator yang Baik

14 September 2019   16:15 Diperbarui: 14 September 2019   16:47 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi pegiat Credit Union, Pendidikan adalah salah satu pilar dari 5 Pilar penting Credit Union, selain Solidaritas, Swadaya, Inovasi dan Persatuan. Mengapa Pendidikan begitu penting? Karena melalui Pendidikan, Credit Union memberikan kepastian bahwa setiap orang yang tergabung menjadi anggota, memiliki pola pikir positif dalam mengelola Kredit Union. Dengan pendidikan anggota dapat mengerti peran serta, hak dan kewajiban serta lebih rasional dan bijaksana dalam melihat perkembangan organisasi, antara lain pengelolaan keuangan, SDM, Simpanan dan Pinjaman, dan lain-lain. Pada titik inilah indan Credit Union meyakini motto "dimulai dengan pendidikan, berkembang melalui pendidikan, dikontrol oleh pendidikan dan bergantung kepada pendidikan". Moto ini menyiratkan betapa strategisnya pendidikan bagi insan Credit Union.

Pendidikan dalam Credit Union hanya bisa berjalan dengan baik jika memiliki sumber daya yang memadai. Dalam hal ini Credit Union harus memiliki trainer-trainer handal untuk memastikan bahwa pendidikan yang diselengggarakan bagi anggota, dapat berjalan optimal. Salah satu upaya yang  dilakukan adalah merekrut para relawan yang memiliki kemampuan menjadi fasilitator. Namun tentu saja hal ini tidak mudah. Orang mau berbagung menjadi relawan saja bersyukur. Bahwa kemudian ada yang memiliki skil menjadi fasilitator, itulah bonus.

Untuk itulah maka harus ada upaya lain untuk mengatasi hal ini. Salah satunya  adalah membuat pelatihan sendiri dengan menghadirkan orang-orang yang kompeten dalam bidang ini. Persis pada titik inilah Credit Union Pelita Sejahtera melakukannya. Sabtu, 31 Agustus 2019, bertempat di lantai tiga gedung PSE Maria Fatima, CUPS memfasilitasi diadakannya Pelatihan Training Of Traner Finansial Literacy (TOT-FL), bagi Pengurus, Pengawas, Manajemen dan Aktivis. Pelatihan kali ini juga diikuti oleh peserta dari luar CUPS, antara lain dihadiri juga oleh pengurus CU Madani Tangerang dan Kopdit Gerie-Gelekat Halim, Jakarta Timur. Pelatihan ini, di fasilitasi oleh seorang muda, Adriana A. Herviany, M. Psi., Psikolog, fasilitator di berbagai pelatihan bagi sekolah, perusahaan, dan kementerian, yang adalah seorang Ka. Departemen Konseling di FAME Contultant. 

Dokpri
Dokpri

Agar pelatihan ini lebih efektif, maka di bagi dalam dua sesi. Sesi pertama, fasilitator memberikan pengantar mengenai bagaimana menjadi seorang fasilitator yang baik dalam durasi waktu pagi hingga siang, dilanjutkan dengan sesi kedua setelah makan siang. Sesi kedua ini, peserta dibagi dalam kelompok. Masing-masing kelompok dibagikan modul, untuk kemudian di review dan di simulasikan dihadapan peserta lain.

Sesi pertama, fasilitator menjelaskan hambatan, mengapa orang takut menjadi fasilitator, dengan menyodorkan fakta bahwa 70% dari populasi takut berbicara didepan umum. Namun jika seseorang menguasai tiga area kunci ini; menguasai materi, menguasai diri dan menguasai audiens, maka seseorang dapat menjadi seorang fasilitator yang handal. Tiga area kunci ini hanya dapat di capai dengan pelatihan, sebagai sarana untuk menjembatani kondisi tidak ideal menuju ke kondisi ideal.  

Tugas utama seorang fasilitator adalah menjadikan sesuatu menjadi mudah melalui beberapa pendekatan paket presentasi.

Pertama : paket presentasi DISCOVERY, yaitu memfasilitasi proses belajar, dengan maksud Menumbuhkan rasa ingin tahu, heran dan gairah belajar. Bagaimana melakukannya? Harus dengan variasi suara riang dan ekspresi wajah, jangan terlalu serius, be playful!, bergerak keluar-masuk audiens, bahasa inklusif seperti : "Mari kita lihat ide besar ini!". Ini dilakukan dengan cara enroll dan introduce new session.

Kedua : paket presentasi LEADERSHIP, yaitu menginspirasi, memotifasi dan mengajak, untuk menyatukan, menggerakkan, menginspirasi atau mendorong kelompok. Bagaimana melakukannya? Posisi berdiri fasilitator harus lebih tnggi dan tegap, kontak mata, bergerak masuk ke dalam kelompok, integritas, dan beri tahu alasan. Hal ini dilakukan ketika memimpin aktivitas, setelah istirahat, mengorganisasi kelompok dan manajemen konflik.

Ketiga : paket presentasi HEARTSPACE, yaitu membangun hubungan lebih dalam. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan keinginan berbagi, keterbukaan dan kejujuran, aspek emosi dan afeksi. Lakukan cara ini dengan Suara lembut & kalem, posisi badan menunduk/berlutut, ruang gerak dekat/di dalam kelompok dan dan utarakan perasaan Anda. Ini dilakukan ketika peserta menghadapi kesulitan, manajemen konflik, "THIS IS WHAT I WANT".

Keempat : paket presentasi STORYTELLER. Yaitu menceritakan kisah. Metode ini dilakukan ketika ingin berbagi pengalaman berkesan, kisah sukses/moral dan brain breaks. Cara melakukannya adalah Be in MOMENT!, bangun suasana dengan detail, jadi bagian karakter cerita, suara dan ekspresi disesuaikan dengan tujuan menginspirasi atau menanamkan pembelajaran.

Kelima : paket presentasi DIRECTOR, yaitu menetapkan/menegakkan aturan. Hal ini dilakukan ketika fasilitator menginginkan sesuatu dari peserta, (saya ingin anda...."), menegakkan rules/ground rules. Tujuannya adalah memberi arahan jelas dan batasan tertentu, dengan cara berdiri tegak, bahu terbuka lebar, kaki tegak di tempat, suara kuat dan pitch rendah diakhir kalimat serta tegas namun tetap  menjaga relasi.

Sesi kedua pelatihan ini, semua peserta dibagi dalam empat kelompok, masing-masing mendapatkan modul pelatihan kemudian memilih salah satu materi untuk disimulasikan. Menarik karena pada bagian ini semua peserta dilihat apakah sudah memahami materi, konsep pelatihan, dan tujuan pelatihan dengan baik, kemudian menerapkan dalam simulasi yang di bawakan? Fasilitator dan Co Fasilitator akhirnya mengesaluasi simulasi yang baru saja di bawakan, apakah sudah sesuai dengan teori, apakah paket presentasi yang diterapkan sesuai, dan beberapa hal penting lainnya. Pada bagian lain, fasilitator memberikan penjelasan tentang beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang fasilitator, yaitu  tidak mempersiapkan diri dengan baik, gagal dalam memahami tujuan pelatihan, tampilan yang kurang pantas, gagal terhubung dengan dunia peserta dan Informasi yang terlalu banyak.

Pelatihan akhirnya ditutup pukul 17.00, dengan bersama sama mengevaluasi seluruh proses pelatihan hari itu. Peserta memberikan pendapat sesuai dengan pengalaman yang dialami pada saat pelatihan tersebut diterima. Sebagian besar yang hadir merasa beruntung dapat mengikuti pelatihan ini. Apa sebab? Ternyata menjadi seorang fasilitator yang baik, selain harus Menguasai materi, Menguasai diri sendiri dan Menguasai audiens,  tetapi juga memerlukan teknik, metode, prinsip mengajar,  dan paket presentasi tertentu sesuai dengan kebutuhan peserta. Belum lagi harus juga memperhatikan bahasa tubuh seperti postur, gestur, kontak mata dan ekspresi tubuh.

"Fasilitator adalah sumber inspirasi, bukan figur yang serba tahu dan sempurna, tetapi rekan seperjalanan yang realistis dengan pengalaman nyata dan praktis. Kadang masih gelagapan dalam praktek, kadang juga sudah selangkah lebih maju dari yang lainnya, dan semua itu normal". Mari terus berlatih.

NH5

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun