Mohon tunggu...
NH Support Group
NH Support Group Mohon Tunggu... Universita Negeri Malang

Research group yang bergerak di bidang Optika dan Instrumentasi Fisika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswi Fisika UM kembangkan Nanohibrida AgNPs dan Kayu Kuning sebagai Sensor Pendeteksi Glukosa

18 Juni 2025   17:59 Diperbarui: 18 Juni 2025   17:59 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi saat diskusi terkait penelitian

Dokumentasi saat sintesis nanohibrida dengan metode ablasi laser Nd:YAG
Dokumentasi saat sintesis nanohibrida dengan metode ablasi laser Nd:YAG

Departemen Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang memiliki research group yang berfokus pada bidang fotonik, serat optik, ablasi laser, material plasmonik, nanopartikel, dan sensor. Research group ini tergabung dalam Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fotonik dan Instrumentasi Fisika. Nama research group ini adalah NH Support Group di bawah bimbingan Bapak Nurul Hidayat, S.Si., M.Si., Ph.D. Salah satu penelitian yang sedang dijalani pada bidang fotonik berupa sintesis nanohibrida AgNPs dan kayu kuning menggunakan laser Nd:YAG untuk menganalisis sensitivitas sensor glukosa berbasis sensor kolorimetri.

Penelitian ini menggunakan metode ablasi laser untuk sintesis nanohibrida AgNPs dan kayu kuning (Arcangelisia flava L). Hasil uji kemudian dianalisis untuk mengetahui sensitivitas sensor glukosa berbasis Ultraviolet-Visible (UV-Vis). Analisis bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan material dalam merespon perubahan konsentrasi glukosa secara optik.

Riset ini bertujuan untuk mengembangan sensor glukosa yang digunakan untuk deteksi dini penyakit diabetes. Deteksi dini glukosa dapat membantu pencegahan dan penanganan medis yang tepat pada penderita diabetes. Material sensor berbasis nanohibrida AgNPs dan kayu kuning diharapkan mampu menghasilkan sensor dengan sensitivitas tinggi terhadap konsentrasi glukosa.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam pengembangan material sensor berbasis nanoteknologi hijau yang memadukan teknologi modern dan bahan alami lokal, serta diharapkan dapat membantu dalam pengembangan sensor glukosa yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan deteksi glukosa yang cepat, sensitif, dan akurat terutama dalam bidang medis. Dengan menggunakan bahan alami lokal berupa kayu kuning dari kalimantan juga diharapkan dapat membantu menggali dan memperkenalkan potensi kekayaan hayati Indonesia sebagai material fungsional bernilai tinggi. Pemanfaatan tanaman ini tidak hanya mendukung pendekatan ramah lingkungan, namun dapat mendorong pengembangan industri berbasis sumber daya hayati lokal, meningkatkan nilai tambah komoditas daerah, serta membuka peluang riset dan inovasi di bidang material dan sensor berbasis alam.

Penelitian ini mendukung capaian tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 3, yaitu Kesehatan yang Baik dan Sejahtera dan SDGs nomor 9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan fokus pada sensor glukosa yang cepat, sensitif, dan akurat terutama dalam bidang medis. Pengembangan dilakukan dengan menggabungkan nanopartikel perak (AgNPs) dan bahan alami kayu kuning yang dikenal dengan nanohibrida.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun