Aku melangkah ke dipan. Bunga di pekarangan rumah tadi memanggilku. Memberi tahu, hujan sebentar lagi turun.
Aku ragu, tapi senja membenarkan itu.
Iya, siluetnya terlihat pudar. Samar oleh mendung yang mulai berdatangan.
Terkesan singkat senja kala itu, serupa cintamu kemarin hari.
Tak sepadan dengan cintaku yang sebanyak bulir air hujan nun berjatuhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!