"Jangan habiskan uang sebelum menghasilkan lebih banyak." -- Prinsip yang dipegang erat oleh banyak pengusaha sukses.
2. Mengelola Keuangan dengan Prinsip 30-70
Banyak orang Cina menerapkan prinsip 30% konsumsi, 70% investasi dan tabungan. Artinya, hanya sebagian kecil dari penghasilan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara sebagian besar dialokasikan untuk pertumbuhan aset jangka panjang seperti bisnis dan investasi.
Bagaimana cara menerapkannya?
- 30% untuk kebutuhan sehari-hari (makan, transportasi, hiburan minimal).
- 20% untuk tabungan darurat.
- 30% untuk investasi (bisnis, saham, properti).
- 20% untuk pengembangan diri (pendidikan, pelatihan, networking).
Dengan cara ini, uang tidak hanya dihabiskan, tetapi diolah untuk menghasilkan lebih banyak kekayaan.
3. Fokus pada Bisnis dan Bukan Gaji
Banyak orang terjebak dalam pola pikir mencari pekerjaan dengan gaji tetap. Sementara itu, orang Cina lebih cenderung membangun bisnis, meskipun kecil. Mereka lebih suka memiliki toko sendiri, berdagang, atau memulai usaha jasa, karena ini memberikan peluang pertumbuhan finansial yang jauh lebih besar daripada hanya mengandalkan gaji bulanan.
"Lebih baik memiliki keuntungan kecil dari banyak transaksi daripada satu gaji besar yang stagnan."
Mengapa bisnis lebih diutamakan?
- Potensi keuntungan lebih besar dibandingkan gaji tetap.
- Ada peluang ekspansi tanpa batas.
- Bisa diwariskan ke generasi berikutnya.
4. Berani Berutang untuk Produktivitas, Bukan Konsumtif
Berutang sering kali dianggap buruk, tetapi orang Cina memahami perbedaan antara utang produktif dan konsumtif. Mereka tidak ragu mengambil pinjaman jika itu digunakan untuk mengembangkan bisnis atau membeli aset yang nilainya akan meningkat. Sebaliknya, mereka menghindari utang konsumtif seperti membeli barang mewah yang hanya menambah beban finansial.