Contoh utang produktif:
- Pinjaman modal usaha.
- Kredit properti yang menghasilkan passive income.
- Pinjaman untuk ekspansi bisnis.
- Contoh utang konsumtif yang dihindari:
- Kredit kartu untuk barang mewah.
- Pinjaman tanpa rencana pengembalian yang jelas.
5. Disiplin dalam Investasi Jangka Panjang
Banyak orang mengincar keuntungan cepat, tetapi orang Cina lebih fokus pada investasi jangka panjang. Mereka tidak terburu-buru menjual aset atau saham saat harga naik sedikit. Sebaliknya, mereka sabar membangun kekayaan dari waktu ke waktu.
Instrumen investasi yang sering dipilih:
- Properti (karena nilai cenderung naik).
- Saham perusahaan besar.
- Bisnis keluarga yang diwariskan turun-temurun.
"Kekayaan bukan diukur dari penghasilan, tapi dari aset yang terus berkembang."
Bukan Kaleng-Kaleng: Orang Cina Menguasai Ekonomi Dunia
Kehebatan strategi keuangan orang Cina terbukti dari dominasi mereka dalam berbagai sektor ekonomi dunia. Bahkan, beberapa negara besar pernah mendapatkan pinjaman dari bank-bank besar milik pengusaha Cina. Data dari Forbes (2023) menunjukkan bahwa dari 100 orang terkaya di dunia, sekitar 20% berasal dari komunitas Tionghoa, baik di dalam maupun luar Tiongkok.
Menurut laporan Bank Dunia, perusahaan-perusahaan Cina telah menjadi pemberi pinjaman terbesar bagi beberapa negara berkembang, menunjukkan kekuatan finansial luar biasa yang mereka miliki.
Kesimpulan
Keberhasilan finansial bukanlah soal keberuntungan, tetapi hasil dari kebiasaan yang disiplin. Orang Cina menerapkan prinsip hemat, berinvestasi lebih banyak daripada membelanjakan, dan fokus pada bisnis daripada gaji. Mereka juga memahami cara memanfaatkan utang secara cerdas dan berkomitmen pada investasi jangka panjang. Dengan menerapkan strategi ini, siapa pun bisa membangun kestabilan finansial, tidak peduli dari mana mereka memulai.
Bagaimana dengan Anda?