Gejala.
Berbagai keluhan yang dapat ditemukan pada penderita penyakit ini seperti:
- Keluhan klasik (umum) :
- Poliuria; di mana intensitas buang air kecil menjadi sering dan berulang-ulang,
- Polidipsia; yaitu tingginya rasa haus,
- Polifagia;yaitu tingginya rasa lapar, dan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
- Keluhan lain :
- Badan terasa lemah,
- Kesemutan,
- Pandangan kabur,
- Terjadidisfungsi ereksi pada pria, dan
- Muncul rasa gatal di daerah sekitar vulva pada wanita.
Diagnosis
Menurut konsensus PERKENI tahun 2015, seseorang dapat dikatakan positif terdiagnosa diabetes atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis tersebut adalah pemeriksaan melalui pengambilan darah vena.
Secara medis, kriteria pemeriksaannya adalah  :
- Pemeriksaan glukosa plasma puasa 126 mg/dl (puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam). ATAU
- Pemeriksaan glukosa plasma 200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram. ATAU
- Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl dengan keluhan klasik. ATAU
- Pemeriksaan HbA1c 6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP).
Catatan : Saat ini tidak semua laboratorium di Indonesia memenuhi standar NGSP, sehingga Anda perlu berhati-hati dalam membuat interpretasi terhadap pemeriksaan HbA1c.
Apabila hasil pemeriksaan glukosa plasma di waktu pemeriksaan berkisar antara 100-199 mg/dl dan glukosa plasma puasa berkisar antara 100-125 mg/dl dapat digolongkan menjadi kategori belum pasti diabetes.
Penanganan
Secara umum, penanganan penyakit ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan pengendalian kadar glukosa darah dan pengelolaan pasien secara komprehensif. Penanganan yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, yaitu melakukan olahraga dan rajin mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Untuk itu, Anda harus selalu mengonsumsi buah, sayur, dan gandum utuh. Batasi pula konsumsi makanan yang mengandung gula --makanan manis- dan makanan olahan hewani. Tak hanya itu, Anda juga perlu rutin berolahraga guna membantu dalam menurunkan glukosa darah dengan cara membakarnya menjadi energi.
Di samping itu, penderita penyakit ini diharapkan rutin mengecek kadar glukosa; dengan menerapkan ini diharapkan target penurunan/pengontrolan glukosa tercapai. Penanganan diabetes juga tidak terlepas dari obat-obatan oral --biasa disebut Obat Antihiperglikemia Oral-. Berdasarkan cara kerjanya, obat ini dibagi menjadi beberapa golongan, dengan beberapa di antaranya adalah sulfonilurea, glinid, metformin, tiazolidindion, dan obat-obat lainnya yang diresepkan oleh dokter.
Komplikasi