About the Band, jika kita pernah menyaksikan live performance Glenn Fredly and The Bakuucakar akan terlihat bahwa blocking panggung band ini unik, membentuk setengah lingkaran.
Di ujung sisi kiri-kanan saling berhadapan Piano dan Hammond, siapa yang tak kenal musisi legendaris Harry Anggoman, beliau telah bergabung dengan band Gong 2000 bahkan ketika Glenn kecil masih belajar musik.
Di barisan belakang menghadap penonton ada Drum, Sequencer dan Bass, siapa tak kenal Rayendra Sunito drummer sekaligus leader dari The Bakuucakar musisi jebolan Berklee College of Music, Boston, USA. Disamping beliau ada bassist Bonar Abraham, saya sekali mengikuti klinik musik  Bung Bonar tapi apa dikata saya tak tahu banyak tentang permainan Bass.
Di barisan depan tentu saja ada the one and only Glenn Fredly sebagai frontman yang kadang diapit oleh gitaris dan saxophonis, nah kalo kita pernah menyaksikan live concert nya Glenn dalam venue indoor, acapkali Bung Nicky Manuputty ini memainkan melodi dengan Saxophone-nya sambil hilir mudik ke bangku penonton. For your information dinamakan The Bakuucakar karena ada pertemuan antara Analog Music dan Digital Music dalam band ini, begitu tutur GF dalam suatu konsernya.
Terhitung hanya 3 kali saya menyaksikan Glenn Fredly and The Bakuucakar secara live, tahun ini  telah dsys rencanakankan tuk menonton bilamana beliau konser, namun Tuhan berkendak lain, beliau lebih dulu berpulang.
Indonesia kehilangan seorang musisi kelas internasional, begitu banyak musisi asal Bumi Amboina, dari era  Broery Marantika, Ruth Sahanaya, Andre Hehanussa, Marcell 'Ello' Tahitoe hingga era Glenn Fredly. Namun Glenn Fredly terlalu cepat meninggalkan kita.
Dalam 3 atau 5 tahun lagi pasti akan ada musisi asal Maluku, karena Maluku tak akan pernah kehabisan bakat musik, namun seorang Solis dengan iringan band fenomenal dan sederet karya apik tak akan hadir dalam waktu dekat..
Selamat jalan Bung, Bung yang jadi juara nya..
Timur Landas Pacu Adisucipto, hari ke 29 Ramadhan.