Mohon tunggu...
armand yazin
armand yazin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - #inarmandastheniawetrust

pemilik unit usaha dengan alamat IG: @plazamultimediayogyakarta | penabuh drum tingkat pemula | cityzen di Manchester City FC

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Seberapa Istimewakah Glenn Fredly?

23 Mei 2020   11:08 Diperbarui: 23 Mei 2020   11:15 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram glenn fredly

40 hari sudah berlalu Bung Glenn Fredly (GF) meninggalkan kita, meninggalkan blantika musik tanah air, meninggalkan karya abadi dan tentu saja meninggalkan pertanyaan bagi mereka yang belum mengenal sosok kelahiran 30 September 1975 tersebut secara musikalitas.

Beberapa waktu lalu ada netizen yang memuat pertanyaan di media sosial : "Apa istimewa seorang Glenn Fredly dibanding penyanyi lain ?". Pertanyaan senada yang pernah ada dalam benak saya beberapa tahun silam.

Pertanyaan tersebut membuat saya flashback beberapa tahun kebelakang. Suatu malam saya mendengar siaran radio FM di kamar, tetiba terdengar alunan lagu  berjudul "Cukup Sudah" diputar, sesekali saya turut bernyanyi pada bagian reffrain karna hanya dibagian itu yang saya hapal, usai lagu diputar penyiar radio menyinggung bahwa suara Bung Glenn mirip dengan Michael Jackson. Apa..?? What..??

Saya hanya secuil hafal lirik lagu tersebut dan saya sama sekali bukan penggemar karya beliau.  Terbesit  tanya dihati : "Apa bagusnya Glenn hingga begitu banyak khalayak menggemari karyanya..?"

Waktu berlalu, hingga suatu sore TV lokal mengudara, hampir saban hari video klip "Kasih Putih" dengan nuansa Black-White diputar membuat saya sangat hapal dan selalu saya nyanyikan acapkali saya konser tunggal di kamar mandi. Tapi dilagu ini  saya membuktikan bahwa timbre vokal Bung Glenn mirip dengan Michael Jackson.. The King of Pop.

TV lokal pula yang yang membuat saya jatuh hati pada lagu "Januari".. ups salah, lebih tepatnya melodi guitar dilagu Januari, coba cek pemutar pemutar musik anda, dengar baik-baik  interlude gitar di lagu tersebut, siapa yang tak merinding atau mungkin eargasm mendengar melodi guitar tsb.. Ohyes..!!

Andre Dinuth gitaris The Bakuucakar (sumber: matamusic.com)
Andre Dinuth gitaris The Bakuucakar (sumber: matamusic.com)

Medio 2013, saya berkesempatan menyaksikan dari dekat sound check band pengiring Bung Glenn, tak ada yang menarik perhatian kecuali sosok sang drummer, sosok yang tak asing yang sering saya lihat di video klip unit Jazz asal Jakarta Park Drive. Yess.. bagaimana mungkin bisa drummer yang saya idolakan permainannya check sound di depan mata sedemikian dekat.


7 jam berselang konser dimulai, saya hanya antusias  menyimak permainan drummer band pengiring Bung Glenn ini, saya acuh pada artis utama walau seisi Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) yang mayoritas kaum hawa berteriak histeris. Dan gendang telinga saya tetap tak bisa menerima karya musik beliau, yep sama sekali telinga saya tak terinfeksi.

Beberapa nomor dimainkan hingga pada pertengahan pertunjukan Bung Glenn memainkan Roland RD700 seorang diri dengan membawakan lagu "Malaikat Juga Tahu" karya Dewi Lestari, entah darimana datangnya sihir hingga saya turut bernyanyi, dan paska lagu tersebut dimainkan saya auto menjadi Glennkers atau Balaglenn.. Hahaha..


Pucuk dicinta Ulam tiba, pada tahun 2015 saya terlibat dalam Konser 20 Tahun Berkarya Glenn Fredly dengan venue masih di TBY. Voila..! saya menyaksikan sendiri Bung Glenn Fredly dan The Bakuucakar dari jarak selemparan koin, saya berdiri dibelakang Mister Harry Anggoman, it was very close anyway. Saya seperti mendapatkan pelajaran dari para guru besar musik Indonesia dari jarak teramat dekat, luar biasa..!!

Baiklah, kita coba jawab pertanyaan diawal tulisan dengan sedikit mengurai apa isi dari Glenn Fredly dan Band.  Kita tahu orang Ambon terlahir dan belajar bernyanyi sebelum mereka belajar merangkak seperti halnya orang Brazil belajar menendang bola sebelum mereka belajar berjalan.

So, poin pertama adalah Bung Glenn ini penyanyi bersuara khas Ambon. Sedikit cerita, saya 2 kali berkesempatan  ke Ambon dalam rangka kerja, pada kali pertama di Islamic Center Ambon saya berkesempatan mendengar dari jarak 4 meteran ketika salah satu dari tim Paduan Suara Mahasiswa Universitas Pattimura menyanyikan lagu "Don't Sleep Away This Night" nya Daniel Sahuleka diiringi denting Piano, tiada yang berbeda dengan suara penyanyi asli. Saya duduk seorang diri mencuri-curi dengar, well serasa menikmati konser ekslusif secara privat, sangat istimewa.


Jika pada kesempatan pertama saya hanya mendengar satu solis Nyong Ambon bernyanyi, pada kesempatan kedua di acara Pesparani Katolik Nasional, saya berkesempatan berdiri diantara  paduan suara terbaik se-Provinsi Maluku, bisa dibayangkan jika satu solis saja sudah menganggumkan, bagaimana dengan paduan suara yang terdiri atas banyak solis pilihan ?

Kita tentu pernah mendengar iklan Partai Politik pada pada hajatan pemilu 2014 dahulu ?, dimana backsong nya lagu berjudul "Indonesia Manise" yang digubah dari lagu berjudul "Maluku Tanah Pusaka" yang dinyanyikan Opa Zeth Lekatompessy ?

ya, pada kesempatan tersebut saya berkesempatan mendengar secara live lagu tersebut dibawakan secara Big Band dan Paduan Suara, sangat-sangat istimewa. Bahkan gara-gara lagu tersebut saya mengalami Earworm hingga 1 bulan setalah kembali ke Pulau Jawa.

Kedua cerita tersebut  saya kira cukup tuk menggambarkan bagaimana talenta vokal masyarakat Ambon yang kita tahu dikukuhkan sebagai City of Music oleh UNESCO pada tahun 2019.


Kembali ke topik utama. Poin kedua: Penghayatan. Coba dengar lagu "Sedih tak Berujung", bahkan dalam sesi live concert pasti  kita terbawa emosi tuk turut merasakan  hanyut dalam kesedihan.

Bukankah penyanyi yang baik adalah ia yang sanggup tuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam lirik kepada pendengar?, dan penyampaian pesan kepada pendengar tak akan mungkin terjadi tanpa penghayatan yang baik, bung Glenn mempunyai kekuatan utama pada dua hal tesebut. Bahwa beliau Nyong Ambon dan Penghayatan beliau atas lagu sangat apik.


About the Band, jika kita pernah menyaksikan live performance Glenn Fredly and The Bakuucakar akan terlihat bahwa blocking panggung band ini unik, membentuk setengah lingkaran.

Di ujung sisi kiri-kanan saling berhadapan Piano dan Hammond, siapa yang tak kenal musisi legendaris Harry Anggoman, beliau telah bergabung dengan band Gong 2000 bahkan ketika Glenn kecil masih belajar musik.

Di barisan belakang menghadap penonton ada Drum, Sequencer dan Bass, siapa tak kenal Rayendra Sunito drummer sekaligus leader dari The Bakuucakar musisi jebolan Berklee College of Music, Boston, USA. Disamping beliau ada bassist Bonar Abraham, saya sekali mengikuti klinik musik  Bung Bonar tapi apa dikata saya tak tahu banyak tentang permainan Bass.

Glenn Fredly and The Bakuucakar (sumber: twitter.com/glennfredly)
Glenn Fredly and The Bakuucakar (sumber: twitter.com/glennfredly)

Di barisan depan tentu saja ada the one and only  Glenn Fredly sebagai frontman yang kadang diapit oleh gitaris dan saxophonis, nah kalo kita pernah menyaksikan live concert nya Glenn dalam venue indoor, acapkali Bung Nicky Manuputty ini memainkan melodi dengan Saxophone-nya sambil hilir mudik ke bangku penonton. For your information dinamakan The Bakuucakar karena ada pertemuan antara Analog Music dan Digital Music dalam band ini, begitu tutur GF dalam suatu konsernya.

Terhitung hanya 3 kali saya menyaksikan Glenn Fredly and The Bakuucakar secara live, tahun ini  telah dsys rencanakankan tuk menonton bilamana beliau konser, namun Tuhan berkendak lain, beliau lebih dulu berpulang.

Indonesia kehilangan seorang musisi kelas internasional, begitu banyak musisi asal Bumi Amboina, dari era  Broery Marantika, Ruth Sahanaya, Andre Hehanussa, Marcell 'Ello' Tahitoe hingga era Glenn Fredly. Namun Glenn Fredly terlalu cepat meninggalkan kita.

Dalam 3 atau 5 tahun lagi pasti akan ada musisi asal Maluku, karena Maluku tak akan pernah kehabisan bakat musik, namun seorang Solis dengan iringan band fenomenal dan sederet karya apik tak akan hadir dalam waktu dekat..

Selamat jalan Bung, Bung yang jadi juara nya..

Timur Landas Pacu Adisucipto, hari ke 29 Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun